"Wahai Umat Islam, Hizbut Tahrir
menyerumu untuk menolak sistem kufur pemerintah dan untuk memenuhi kewajiban
Syariah mendirikan kembali Khilafah." (Mohiuddin Ahmad - Hizbut Tahrir Bangladesh)
Bahwa di bawah kepemimpinan Khilafah, Eropa
dan Amerika dahulu ditundukkan lagi dan lagi oleh para Khalifah Umat Muslim.
Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa para musuh Umat berkumpul untuk
penghancuran Khilafah 28 Rajab 1342H (3 Maret 1924M) di tangan kolonialis
Inggris dan anteknya Mustafa kamal, semoga Allah melaknatnya.
Hari ini tanpa Khilafah, Umat Islam hidup
dalam kondisi penurunan meski Allah Swt. mendeskripsikan kita dalam al-Qur'an
sebagai umat terbaik. Kita menyaksikan pembunuhan terhadap anak-anak dan
saudara-saudara kita dan pelanggaran kehormatan para ibu, anak perempuan, dan
saudari kita. Para kafir imperialis secara militer menjajah Irak, Afghanistan,
Palestina, Chechnya, Kashmir, dan Umat dihinakan dan dikalahkan, tidak mampu
menggalang respon melawan serangan musuh dan menolak agresi imperialis meski
memiliki angkatan bersenjata besar sekitar 5 juta tentara. Penghinaan dan
kekalahan Umat ini dimulai dari masa kita kehilangan pemerintahan Khilafah dan
para kolonialis menimpakan atas kita kacung-kacung mereka - para raja, presiden,
dan perdana menteri tak bergigi terhadap penjajah yang memerintah atas kita
secara tidak sah menurut hukum Islam. Para penguasa itu mengambil kaum kafir
sebagai tuan-tuan mereka dan membuat angkatan bersenjata kita tunduk pada
musuh. Selama lebih dari 80 tahun mereka telah gagal memproduksi satupun
jenderal seperti Salahudin Ayyubi yang oleh kaum kafir terus ditakuti dan
didengki lama setelah dia meninggal.
Demokrasi adalah sistem kufur yang dibawa
para kolonialis kepada Umat melalui misil dan bom sebagaimana dilakukan Bush
junior atau melalui si licik Obama menggunakan omong kosong 'memperbaiki
hubungan'. Adalah sistem ini yang melaluinya pemerintah aliansi Liga Awami
ingin menciptakan 'digital Bangladesh' tanpa ada cukup listrik! Adalah sistem
demokrasi yang hanya memperbaiki kehidupan para penguasa, senat, dan menteri,
dan para kapitalis.
Demokrasi memberi kedaulatan kepada rakyat
yang memilih para wakil untuk menetapkan hukum-hukum bagi rakyat dan para wakil
itu bertindak sebagai tuhan-tuhan selain Allah Swt. dengan mengambil hak
prerogatif Allah Swt. dalam menentukan hukum! Para wakil rakyat bertindak
sebagai tuhan-tuhan yang bisa menetapkan yang halal menjadi haram dan
sebaliknya haram menjadi halal. Sistem demokrasi yang memfasilitasi terjadinya
kesyirikan semacam itu jelas-jelas sistem kekufuran! Islam tidak memberikan hak
membuat hukum kepada rakyat maupun para wakil mereka. Seorang Muslim tidak
memiliki kedaulatan; tidak juga dia membuat hukum menurut pikirannya. Jika
seluruh Umat Islam sepakat untuk melegalkan apa yang Allah Swt. larang seperti
riba atau hak monopoli, atau homoseksual, konsensus mereka tidak ada nilainya
sama sekali kecuali kebusukan. Dalam Islam, kedaulatan adalah milik Syari'ah
yang diturunkan Allah Swt. yang tidak menganggap pandangan mayoritas manusia dalam
pembuatan hukum.
Selain itu, penguasa yang batal demi hukum
Islam yaitu penguasa yang tidak memerintah berdasarkan apa yang telah
diturunkan oleh Allah Swt. meskipun hanya satu hukum serta tidak mengakui suatu
hukum Islam maka penguasa itu disebut kufur.
"Siapa
saja yang tidak memutuskan hukum menurut wahyu yang telah Allah turunkan,
mereka itu adalah orang-orang kafir (Terjemah Makna Qur’an Surat [5] al-Maidah
44)"
Demikian pula, penguasa yang tidak memerintah
dengan apa yang Allah Swt. turunkan, tapi di waktu yang sama dia masih mengakui
hukum Islam, disebut dalam al-Qur'an sebagai fasiq atau zalim.
“Barangsiapa tidak menerapkan hukum menurut
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang dzalim.”
[Terjemah Makna Qur’an Surat (5) Al Ma’idah 45]
“Barangsiapa tidak menerapkan hukum menurut
apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.”
[Terjemah Makna Qur’an Surat (5) Al Ma’idah 47]
Jadi, Umat Islam dilarang mengadopsi
demokrasi, menyerukan demokrasi, dan menerapkan demokrasi dan Umat Islam wajib
menolak demokrasi, menentang mereka yang mendukung demokrasi dan menyingkirkan
para penguasa tidak sah karena memerintah dengan sistem demokrasi.
Seruan kepada kaum Muslimin seluruhnya:
"Berhentilah melindungi sistem kufur dan menghapus kesetiaanmu pada para
penguasa yang ada. Jika kita tidak melakukannya, hal ini hanya akan
meningkatkan kemurkaan Allah Swt. terhadap kita di dunia ini, dan di akhirat
menunggu disiksa pedih. Dan ingatlah contoh Fir'aun, yang para pengikutnya dan
tentaranya dihukum bersama dia karena mereka berpihak padanya dan tidak
mencegahnya. Adalah kewajiban atas kita yang beriman untuk menegakkan kembali
Khilafah dan berbai'at pada Khalifah.
“Barangsiapa
mati tanpa bai’ah di lehernya, mati dengan kematian Jahiliyah” (Hadits Riwayat
Muslim)
Islam mewajibkan kita untuk berpihak pada
Umat dan putra-putra Umat yang tulus, dan memberikan dukungan pada perjuangan
penegakkan Syariah dan Khilafah. Kepemimpinan global Hizbut Tahrir memiliki
asas yang benar, pemikiran cemerlang, visi yang tepat dan strategi mantap untuk
memimpin negara Khilafah dan memandu Kaum Muslimin menuju kesatuan, kekuatan
dan kemuliaan. Maka bersegeralah bergabung dengan Umat dalam kerja mendirikan
kembali Khilafah dengan dukunganmu dalam mengenyahkan para penguasa tidak sah
dan sistem yang ada; dan menyelamatkan Umat dari para penguasa ilegal itu dan
kaum kafir musuh."
nice article gan keren tentang islam
BalasHapus