“Kenabian akan terus ada bersama kalian selama Allah kehendaki untuk tetap ada. Lalu akan ada Khilafah sesuai Metode Kenabian, dan keadaan akan sebagaimana Allah kehendaki. Lalu Allah akan mengakhirinya ketika Dia berkehendak. Lalu akan ada kekuasaan dinasti, dan keadaan akan sebagaimana Allah kehendaki. Lalu Allah akan mengakhirinya ketika Dia berkehendak. Lalu akan ada kekuasaan penindas, dan keadaan akan sebagaimana Allah kehendaki. Lalu Allah akan mengakhirinya ketika Dia menghendaki. Lalu akan ada Khilafah sesuai Metode Kenabian.” Lalu beliau Saw. diam.” [Hadits Shahih Riwayat Ahmad]
3 Maret menandai tanggal dihapuskannya
Khilafah oleh kafir Inggris dan kacungnya Mustafa Kamal ketika kaum Muslimin
tergerus iman dan takwanya oleh paham-paham kufur nasionalisme, sekularisme,
kebangsaan, demokrasi, dsb. Khilafah adalah negara yang menyatukan Umat Muslim,
dan keruntuhannya menjadi peristiwa tersuram sejak Rasulullah Saw. meninggal
dunia. Sejak itu kita tidak menyaksikan kecuali penghancuran dan pemecahbelahan
tanah-tanah Muslim, dikerat-kerat menjadi lebih dari 50 negara lemah yang
ilegal menurut hukum Islam dengan para penguasa, bendera dan konstitusi yang
juga tidak sah menurut Islam.
Dengan tiap tahun berlalu kita menyaksikan
lebih banyak perpecahan. Irak dijajah dan terbagi menjadi 3 kubu. Selanjutnya, negeri
yang peta pemecahannya telah digambar, adalah Pakistan. Penguasa Amerika
Serikat merencanakan peta yang jelas menentukan bagaimana Pakistan dipecah -
kebijakan AS sedang bekerja menuju ke sana – dengan memprovokasi kebencian
sektarian, mendukung para politisi jahat yang mempersilakan AS untuk mengebom
warga di Pakistan dan membuat angkatan bersenjata Pakistan membunuhi warganya
sendiri dalam perangnya Amerika melawan teror.
Slogan-slogan yang dahulu digunakan untuk menyerang
Khilafah adalah slogan yang sama yang digunakan sekarang. Mereka memfitnah
Khilafah sebagai 'orang sakit Eropa'. Khilafah Utsmani digambarkan sebagai
negara ekstrimis berbahaya yang perlu direformasi sehingga ia bisa dihancurkan
dan sumberdayanya dicuri. Meskipun Pakistan tidak menerapkan Syari'ah Allah
Swt., keinginan populasi untuk diatur dengan hukum Allah sudah cukup dicap
sebagai negara ekstrimis berbahaya. Mereka menyerangnya sebagai terbelakang dan
perlu reformasi.
Sebagaimana mereka menanam benih nasionalisme
ke dalam Khilafah Utsmani - dalam memainkan pecah-belah dan kuasai -
membenturkan 'orang Turki' melawan 'orang Arab' mereka membenturkan 'orang
Pashtun', 'Balouchi', ‘Punjabi’, ‘Sindhi’, ‘Mohajir’, ‘Syi'ah’ and ‘Sunni’ – semua
Muslim - melawan satu sama lain. Sebagaimana dahulu, mereka saling menumpahkan
darah - hal ini lebih besar perkaranya bagi Allah daripada hancurnya ka'bah.
Namun, dahulu kaum Muslimin sejak dipimpin
Rasulullah Saw. menyatukan manusia dari berbagai kawasan, dan berbagai mazhab,
untuk membentuk satu negara Islam dengan tujuan melindungi Umat Islam dan
menegakkan Syariah Allah Swt. Mereka mengorbankan apapun untuk memenuhi visi
Islam mendirikan Negara Islam menyebarkan Islam, meskipun orang-orang mengejek
mereka dengan mengatakan bahwa umat Islam bermimpi. Dengan seruan La ilaha
illAllah mereka bergerak untuk membangun negara bagi Islam, yang kini malah
dikhianati oleh para penguasa tidak sah yang mirip preman-preman.
Sultan Abdul Hamid (semoga Allah
merahmatinya), salah satu Khalifah terakhir kaum Muslimin, mengatakan
"Khilafah Utsmani kita adalah imperium paling internasional di dunia. Pada
kita berada orang-orang Turki, Arab, Kurdi, Arnaut, Bulgaria, Yunani ... Meski
demikian kita adalah keluarga besar yang disatukan dengan akidah kita ...
Malangnya, Inggris, dengan taktik liciknya, telah berhasil menyulut api
nasionalisme dalam imperiumku. Arabia telah memberontak, juga Albania, benteng
Islam di Eropa ... Jika ide persatuan Muslim hilang, maka kekuatan kita akan
berakhir!" (New York Times)
Penghancuran Khilafah terjadi setelah
kekalahan dalam Perang Dunia Pertama. Kaum Barat menjajah sebagian besar tanah
Muslim, dan kemudian mengadakan Konferensi Paris untuk menetapkan Kesepakatan
Sykes-Picot yang digunakan untuk mencabik-cabik tanah Muslim dan pemecahan
persatuan di bawah Khilafah. Berapa banyak konferensi diadakan yang menyerukan
pemecahan lebih lanjut dunia Muslim? Tidakkah kita melihat konferensi di Bonn
untuk menetapkan rezim boneka di Afganistan? Tidakkah kita melihat konferensi
yang menyetujui pembagian Irak? Belumkah kita lihat para penguasa pengkhianat
di tanah-tanah Muslim mengadakan konferensi di Kairo minggu ini untuk menjual
Palestina? Semuanya berusaha mengamankan penjajahan dan kendali atas tanah kita
oleh para kolonialis.
Setelah melemahkan Pakistan dengan mengadakan
perang dan menjajah Afghanistan, AS dan NATO mendirikan basis-basis militer di
Pakistan dan Afghanistan. Sekarang mereka mengadakan berbagai konferensi untuk
menentukan nasib Pakistan. Sebagaimana pemerintah Islam Utsmani tidak diundang
ke Konferensi Paris, pemerintah ilegal Pakistan tidak akan menjadi pembuat
keputusan di konferensi NATO atau SCO. Nasib Pakistan dan negeri-negeri Muslim
lainnya sedang tersegel karena pemikiran, iman, dan takwa umat Islam banyak
yang impoten. Sekaranglah saatnya untuk bergerak menghentikan bermacam
konspirasi menyerang Umat dan Islam.
Tapi sebagaimana mereka merencanakan masa
depan dunia Muslim - lemah dan dipecah belah dan hidup di bawah sistem kufur
penguasa ilegal - Allah merencanakan hal lain. Orang sakit hari ini sebenarnya
adalah Amerika - bangkrut secara ekonomi dan moral; dikalahkan dalam perang di
2 negeri Muslim. Seiring Amerika dan sekutunya berusaha menyebarkan 'kebebasan
dan demokrasi' dengan bom, Umat Islam terus memperjuangkan Islam dan Syariah.
Ketika para pemimpin kita dahulu melihat
makar sedang dijangkitkan untuk penghancuran Khilafah, mereka bergerak untuk
mencegahnya. Melihat kehancurannya, beberapa Muslim telah bekerja tak kenal
lelah untuk menegakkan Khilafah. Bekerja bagi penegakkan Khilafah adalah
sesuatu yang Allah perintahkan, juga penegakkan Khilafah adalah sesuatu yang
Allah Swt. janjikan - untuk memberikannya, dan membawa keamanan dan kemuliaan
setelah berpuluh tahun ketakutan dan teror.
"Dan
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa (dengan Khilafah) di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku
dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang
(tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang
fasik." [Terjemah Makna Qur'an Surat (24) an-Nur: 55]
Wahai kaum Muslimin yang benar beriman dan
bertakwa! Janganlah jatuh dalam bisikan setan yang memberitahumu bahwa Khilafah
adalah impian kosong dan kita tidak akan pernah bisa melawan para kafir ‘superpower’
dan makar mereka. Berjuanglah bersama dan bertawakal pada Allah serta
janji-Nya, karena Dia yang memiliki kekuasaan atas segala sesuatu.
"Katakanlah:
"Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau
kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang
yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya
Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." [Terjemah Makna Qur'an Surat (3)
Ali Imran: 26]
Hari ini Hizbut Tahrir terus memimpin
perjuangan penegakkan kembali Khilafah di seantero dunia Muslim. Dari Indonesia
hingga Bangladesh, Pakistan dan Afghanistan hingga Asia Tengah, Timur Tengah
dan Afrika - Hizbut Tahrir memobilisasi massa Umat Muslim dalam gerakan untuk
Khilafah. Masing-masing dari kita harus berkontribusi untuk memperkuat amal
perjuangan di manapun kita berada. Seiring perjuangan ini semakin kuat dan
semakin kuat, kita akan tanpa ragu dengan pertolongan Allah Swt. melihat
pembuangan para penguasa antek yang menjadi hambatan nyata bagi persatuan kita.
((Arab Spring sekarang telah terjadi dan Umat Islam terus meningkat
perjuangannya. Alhamdulillah, do'a kami dikabulkan))
"Kepunyaan
Allah-lah kerajaan langit dan bumi, dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu." [Terjemah Makna Qur'an Surat (3) Ali Imran: 189]
diolah dari:
6 Rabiul-Awwal 1430
3 Maret 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar