Rasulullah Saw. pun mengontak para pemimpin Qabilah di
sekitar Makkah untuk mengajak mereka masuk Islam dan melindungi Beliau Saw. dan
melindungi dakwah Islam serta siap menanggung resiko melawan kebengisan
orang-orang Quraisy. Rasul juga menyeru para pemuka kabilah-kabilah Arab.
…. Adapun nama-nama kabilah yang pernah didatangi Rasulullah
Saw. dan menolak adalah, (1) Bani ‘Aamir bin Sha’sha’ah, (2) Bani Muharib bin
Khashfah, (3) Bani Fazaarah, (4) Ghassan, (5) Bani Marah, (6) Bani Hanifah, (7)
Bani Sulaim, (8) Bani ‘Abas, (9) Bani Nadhar, (10) Bani Baka’, (11) Bani
Kindah, (12) Kalb, (13) Bani Harits bin Ka’ab, (14) Bani ‘Adzrah, (15) Bani
Hadhaaramah.
Beliau Saw. selain aktif mendakwahi kabilah-kabilah di Mekah,
Beliau juga mendakwahi kabilah-kabilah di luar Mekah yang datang tiap tahun ke
Mekah, baik untuk berdagang maupun untuk mengunjungi Ka’bah, di jalan-jalan,
pasar ‘Ukadz, dan Mina. Di antara orang-orang yang diseru Rasul tersebut ada
sekelompok orang-orang Anshor. Kemudian mereka menyatakan beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya.
Setelah
mereka kembali ke Madinah mereka menyebarkan Islam di Madinah. Momentum penting
lain sebagai pertanda dimulainya babak baru dakwah Rasul adalah Bai’at ‘Aqabah
I dan II. Dua peristiwa ini, terutama Bai’at ‘Aqabah II telah mengakhiri tahap
kedua dari dakwah Rasul, yakni tahap interaksi dan perjuangan (marhalah Tafa’ul wal Kifah) menuju Tahap ketiga, yaitu tahap Penerimaan Kekuasaan (Istilaam al-Hukmi). Dalam
tahap ketiga ini Rasul hijrah ke Madinah, negeri yang para pemimpin dan
mayoritas masyarakatnya telah siap menerima Islam sebagai metode kehidupan
mereka, yaitu kehidupan yang (1) asas peradabannya adalah kalimat tauhid Lailahaillallah Muhammadurrasulullah; (2)
standar perbuatan (miqyasul a’mal) dalam
interaksi kehidupan mereka adalah halal-haram; dan (3) makna kebahagiaan (ma’na sa’aadah) mereka adalah mendapatkan
ridho Allah. Masyarakat yang kokoh inilah yang siap membawa risalah Islam ke
seluruh dunia.
Oleh karena itu, dengan bukti kesuksesan yang jelas dicapai
oleh partainya Rasulullah Saw. dalam perjuangan Beliau Saw., di samping
tuntunan dan tuntutan agar kita meneladani perjuangan Beliau Saw., maka tidak
ada jalan lain untuk mengembalikan kedaulatan Islam di muka bumi ini selain
jalan yang telah ditempuh Rasulullah Saw. Untuk menyegarkan kembali gambaran
kita tentang perjalanan dakwah Rasulullah Saw. tersebut perlu kita perhatikan
bagan di bawah ini:
Bagan Perjalananan Dakwah Rasulullah Saw.
Tahapan metode Aksi Target Tantangan 1. Pembinaan dan Pengkaderan - melakukan rekrutmen secara individual dan mengumpulkan mereka dalam kelompok terorganisir- melakukan pembinaan intensif terhadap sahabat-sahabat sebagai keder awal 1. Membentuk kelompok yang terorganisir (hizb as-siyasi) yang siap mengemban dakwah yang politis dan ideologis2. Membentuk kader yang memiliki pola pikir dan pola tindak Islam 1. Proses kaderisasi yang masih awal dan bergerak agak lambat 2. Interaksi dan Perjuangan Politik 1. Menyampaikan dakwah secara terbuka dalam rangka pembinaan umat2. menyerang ide-ide (keyakinan, tradisi, hukum-hukum) yang rusak di tengah masyarakat Makkah3. Membongkar kepalsuan para penguasa Makkah4. Mendatangi elit-elit politik yang berpangaruh di masyarakat 1. Membentuk kesadaran umum dan opini umum di tengah masyarakat tentang Islam dan kerusakan sistem jahiliyah2. Penerimaan masyarakat terhadap ide-ide Islam dan penolakan mereka terhadap ide-ide jahiliyah.3. Gerakan massal berupa dukungan dan tuntutan penerapan Islam.4. Mengambil alih kekuasaan dari penguasa status quo (jahiliyah) 1. Perlawanan dan penindasan dari penguasa-penguasa Makkah: penganiyaan, propaganda di dalam dan di luar Mekkah, pemboikotan total2. Masyarakat Mekkah yang masih belum bisa menerima ide-ide perubahan Rasulullah dan masih mendukung rezim penguasa jahiliyah 3. Penerimaan Kekuasaan dan Penerapan hukum oleh Negara 1. Rasulullah mendirikan negara Islam dan membangun masyarakat Islam2. Menerapkan hukum-hukum Islam secara kaffah3. Menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru alam4. Konsolidasi dan pengembangan daulah Islam hingga menjadi adidaya Berdirinya Daulah Islam yang didasarkan pada aqidah Islam dan menerapkan hukum-hukum Islam yang kuat 1. Daulah Islam yang masih awal sehingga mendapat ganggunan stabilitas baik dari dalam ataupun dari luar2. Koalisi musuh-musuh daulah Islam baik dalam opini maupun perang fisik
Siapapun yang menghendaki dan merindukan hidup dengan Islam secara kaffah sebagaimana yang diwajibkan, maka keberadaan negara Khilafah Islamiyyah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab Khilafah-lah, institusi wajib untuk menerapkan syariah secara total (kaffah). Kita mesti yakin berjuang karena metodenya telah jelas yaitu metode perjuangan pemikiran dan politik yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw., bukan dengan cara-cara demokrasi yahudi maupun revolusi sosialis atheis yang tidak ada asal-usulnya dari Islam.
WalLâhu a’lam bish-shawâb.
Wallahu muwaffiq ila aqwamit thariiq. Wahuwa khairun haafizho wahuwa arhamur raahimin!
Walhamdulillahirabbil ‘alamin!
….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar