Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 24 Februari 2021

Peristiwa Penting Di Bulan Rajab



Pada bulan Rajab terdapat tiga peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Pertama, jelas Isra Mi'raj yang terjadi pada 27 Rajab. Ketika Rasulullah SAW diperjalankan Allah SWT dari Masjidil Haram (di Makkah), menuju ke Masjid al-Aqsha di Palestina, hingga dinaikkan ke langit mencapai Sidratul Muntaha. Dalam peristiwa Isra' Mi'raj ini, banyak pelajaran yang bisa kita ambil, terutama terkait dengan keimanan bahwa Allah SWT adalah Maha Kuasa untuk melakukan apapun. Termasuk memperjalankan hamba-Nya, Rasulullah SAW, dalam satu malam dari Masjid Haram ke Masjid al-Aqsha, hingga langit yang tertinggi, dan kembali lagi hanya dalam satu malam.

Peristiwa ini sekaligus memberikan optimisme dan kayakinan kepada kita dalam perjuangan ini, dengan sifat-Nya yang Maha Kuasa, tidak ada yang tidak mungkin terjadi. Termasuk kembali memberikan kemenangan dan kekuasaan kepada umat Islam dengan kembalinya Khilafah Islam. Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya: “Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (TQS. Ali Imran: 26)

Peristiwa penting kedua di bulan Rajab adalah pembebasan Masjid Al-Aqsha oleh Panglima perang Shalahuddin al-Ayyubi. Pasukan umat Islam pada 27 Rajab 583 H berhasil mengepung dan membebaskan tanah Palestina, setelah beberapa abad dikuasai pasukan Salib. Shalahuddin berhasil membuktikan di hadapan Allah SWT kecintaannya kepada umat Rasulullah SAW, dengan membebaskan mereka dari penguasa yang zalim.

Tentara-tentara Islam saat itu, yang bergabung dari berbagai bangsa, suku, wilayah telah menunjukkan kecintaan mereka terhadap Allah SWT dengan perhatian mereka terhadap Masjid Al-Aqsha, tanah yang diberkati Allah SWT. Dengan nyata mereka mengusir penjajah Salibis dari negeri Islam yang mulia itu.

Perkara inilah yang sudah hilang dari penguasa-penguasa negeri-negeri Islam saat ini. Mereka tidak peduli lagi terhadap nasib umat Islam yang dibunuh, dibantai di berbagai belahan dunia. Tentara-tentara negeri-negeri Islam, tidak jarang justru menjadi pembantai bagi umat Islam sendiri, untuk melindungi tahta penguasa mereka yang menjadi boneka-boneka negara-negara imperialis.

Peristiwa ketiga, yang sering dilupakan pada bulan Rajab ini adalah dihapuskannya sistem khilafah pada 28 Rajab 1342 H (3 Maret 1924), oleh seorang pengkhianat umat terbesar Kamal at-Taturk la'natullah 'alaih yang bekerja sama dengan penjajah Inggris. Sejak saat itu umat Islam kehilangan negara khilafah yang pernah menjadi negara adidaya dunia yang disegani oleh kawan dan ditakuti oleh lawan. Umat Islam kehilangan pelindung umat, yang sebelumnya berusaha keras untuk melindungi kaum Muslimin, tanah mereka, jiwa mereka, dan menjaga kehormatan dan kemuliaan Islam dan umat Islam. Umat Islam juga kehilangan sistem politik yang menyatukan umat Islam secara kokoh dan kuat.

Umat Islam pun kehilangan institusi politik yang menerapkan syariah Islam secara totalitas dalam level negara. Sehingga seluruh urusan umat Islam, baik ibadah, ekonomi, politik, hubungan luar negeri, keuangan, diatur berdasarkan syariah Islam saja. Bukan dengan hukum-hukum lain buatan umat manusia yang terbukti bathil, merusak, dan membawa penderitaan bagi umat ini.

Walhasil, setelah dihapuskan pada 28 Rajab 1342 H atau 3 Maret 1924, umat Islam hidup tanpa khilafah. Sejak itu, sebagian besar hukum syariah tidak dijalankan. Akibatnya, Islam sebagai rahmatan li al-‘alamin tidak terwujud dalam kehidupan. Maka, siapapun yang menginginkan Islam kembali menjadi rahmatan li al-'alamin, tidak ada pilihan lain kecuali mengembalikan Daulah Khilafah yang menerapkan syariah secara kaffah. Inilah jalan satu-satunya yang wajib kita tempuh. Bahkan bukan sekadar wajib atau fardhu, menegakkan khilafah adalah taj al-furudh (mahkota kewajiban), yang dengannya berbagai kewajiban lainnya dapat ditegakkan.

Inilah jalan yang mampu membebaskan kita dari dominasi, hegemoni, intervensi, dan segala bentuk penjajahan Amerika Serikat dan negara-negara kafir penjajah lainnya. Bahkan, inilah jalan yang dapat menghapuskan penjajahan dari seluruh dunia. Inilah jalan yang membuat kita dapat meraih predikat khairu ummah, sebaik-baik umat. Umat terbaik bagi manusia karena melaksanakan amar ma'ruf dan nahi munkar, serta benar-benar beriman kepada Allah SWT. Allahu Akbar!

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 172
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam