Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 15 Februari 2021

Stop Liberalisasi!



Liberalisasi adalah usaha untuk menerapkan paham liberal/kebebasan dalam tatanan kehidupan. Paham liberal/liberalisme ini lahir dari rahim Barat-Kristen. Prinsip dasar liberalisme menyatakan bahwa tunduk kepada otoritas -apapun namanya- adalah bertentangan dengan hak asasi, kebebasan dan harga diri manusia.

Liberalisme yang dikampanyekan sejak abad 15 M oleh Locke, Hume (Inggris), Rousseau, Diderot (Prancis), Lessing dan Kant (Jerman) ini pada tahap selanjutnya menuntut kebebasan individu yang seluas-luasnya, menolak klaim pemegang otoritas tuhan, dan menuntut penghapusan hak-hak istimewa gereja maupun raja.

Pada awalnya, liberalisasi ini hanya berlangsung di Barat. Namun lama-kelamaan, liberalisasi ini pun merambah ke dunia Islam. Ini tidak bisa lepas dari motif penjajahan Barat atas dunia Islam. Liberalisasi dimaksudkan untuk mencabut budaya wilayah jajahan agar seiring dan se-frekuensi dengan budaya Barat.

Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Yahya Abdurrahman menjelaskan, dengan liberalisasi budaya itu masyarakat di negeri-negeri Muslim, termasuk masyarakat negeri ini, akan kehilangan identitas, lalu memakai baju Barat atau bahkan mengekor identitas Barat tanpa lagi mempertimbangkan halal atau haram.

”Barat hanya menginginkan masyarakat, khususnya generasi muda, berpenampilan Barat, tetapi kosong dari produktivitas, daya inovasi dan kemajuan sains dan teknologi seperti halnya Barat,” paparnya.

Dengan begitu masyarakat negeri-negeri Islam hanya akan menjadi pengekor Barat. Akhirnya, penjajahan dan penghisapan oleh Barat pun tidak akan dipermasalahkan karena Barat dijadikan panutan. Dengan mengadopsi gaya hidup Barat, lanjut Yahya, masyarakat negeri ini pun akan menjadi pasar besar bagi produk-produk Barat.

Liberalisasi itu tidak hanya berlangsung di level negara tapi juga diarahkan kepada keluarga. Keluarga di negeri-negeri Islam yang selama ini menggunakan standar nilai Islam dalam pengaturan rumah tangganya diubah sedemikian rupa dengan keluarga ala Barat. Akidah dikikis sedikit demi sedikit sehingga tak lagi standar utama hidup berkeluarga. Anak-anak dicekoki budaya sekuler dan hedonistis.

Karena itu, dalam pandangan Islam, liberalisasi adalah haram. Selain karena berasal dari budaya kufur, liberalisasi jelasjelas menampakkan kerusakan yang parah pada seluruh sendi kehidupan, termasuk keluarga.

Fungsi Keluarga

Islam telah menggariskan bahwa tujuan pernikahan adalah untuk melestarikan jenis manusia. Selain itu pernikahan juga untuk ziyadatul-‘amal (meningkatkan aktivitas) bukan hanya sekadar menyempurnakan dinul Islam.

Di dalamnya ada tata aturan menyangkut hubungan antara suami dan istri serta anggota keluarganya. Suami berperan sebagai qawwam (pemimpin keluarga) dan istri sebagai umm wa rabbatul-bayt (ibu dan pengatur rumah).

Kekuatan kepemimpinan seorang suami akan membawa corak keluarga yang ideologis. Ketangguhan peran istri akan mencetak keturunan yang berkualitas. Sinergi suami dan istri sesuai ketentuan syariah ini akan mewujudkan keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah serta melahirkan generasi terbaik dan berkualitas.

Para istri mendidik anak-anaknya tidak sekadar demi kepentingan keluarga. Lebih dari itu, untuk kepentingan umat. Sementara para suami bertanggung jawab untuk membina dan memastikan peran istrinya berjalan sesuai ketentuan syariah.

Generasi berkualitas adalah generasi yang berkepribadian lslam, berjiwa pemimpin serta mampu mengarungi hidup berdasarkan akidah lslam. Generasi seperti inilah menjadi cikal bakal kader politikus Islam di kemudian hari. Merekalah yang nanti akan mempimpin perubahan dan umat menuju kejayaan serta menyingkirkan sistem kufur dari diri umat.

Peran dan fungsi keluarga ini tidak akan sempurna jika tidak ditopang oleh pendidikan yang berasaskan akidah Islam dan lingkungan yang Islami. Maka, pembinaan generasi berkualitas membutuhkan negara yang menerapkan syariah Islam secara kaffah dalam naungan khilafah. []abi nabhan

Khilafah Selamatkan Umat

Sistem kapitalisme sekuler, tidak hanya tidak mampu mengatasi kerusakan masyarakat, justru sistem inilah biang masalah kehancuran generasi saat ini. Maka, mempertahankan sistem ini untuk mengatur kehidupan masyarakat, sama saja bunuh diri pelan-pelan.

Walhasil, tidak ada jalan kecuali mengganti. Islam adalah satu-satunya yang layak memimpin umat menuju kejayaan dan kesejahteraan serta keadilan. Mengapa? Syariah Islam datang dari Sang Maha Pencipta, Yang Maha Baik, dan Maha Adil sehingga sangat tahu bagaimana manusia harus diatur sesuai fitrahnya sebagai manusia.

Oleh sebab itu hanya Islamlah dengan serangkaian sistemnya yang merupakan satu-satunya solusi bagi seluruh problem dan persoalan hidup manusia. Allah SWT berfirman: “Hukum Jahiliahkah yang mereka kehendaki? Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi orang-orang yang yakin?” (TQS. Al-Maidah [5]: 50).

Sistem Islam juga akan mampu memberikan kebaikan dan kehidupan yang membawa kebaikan bagi umat manusia. Allah SWT menegaskan: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul jika Rasul menyeru kalian pada suatu yang memberi kehidupan kepada kalian.” (TQS. Al-Anfal [8]: 24)

Dalam sistem Islam, khalifah tidak akan pernah memberikan sedikit kesempatan kepada para penganut liberalisme untuk masuk ke negara khilafah dan mengembangkan pahamnya di tengah umat.

Khilafah akan memproteksi umat dengan pemahaman Islam yang benar melalui berbagai jalur baik melalui kurikulum pendidikan dan media massa. Khilafah akan melarang intervensi asing baik organisasi internasional seperti Asia Foundation, USAID, World Bank, dan sejenisnya maupun individu-individu dari negara asing. Khusus individu, mereka akan diawasi secara ketat.

Bersamaan dengan itu, khilafah akan menerapkan sanksi hukum secara ketat terhadap mereka yang melanggar hukum syara'. Tak ada tempat bagi kaum homoseks sedikitpun. Demikian pula, bagi para pezina. Tempat-tempat maksiat ditutup. Tak ada lokalisasi.

Walhasil, negara khilafah akan mewujudkan rakyat yang taat syariah dan sejahtera. Dan dalam masyarakat yang seperti itulah akan lahir generasi-generasi berkualitas sebagaimana dulu ketika Islam diterapkan secara kaffah dalam naungan khilafah. Khilafah akhirnya menjadi mercusuar dunia karena kemajuan dan sumber daya manusianya yang luar biasa. []an

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 154
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam