Ideologi Islam Tetap Eksis
Penulis: Syaikh Abdul Qadim Zallum
Diterbitkan oleh Hizbut Tahrir
Slogan-slogan
Serangan Amerika:
Demokrasi
Pluralisme
Hak
Asasi Manusia
Strategi
Pasar Bebas
بســـــــم
الله الرحمن
الرحيـم
Pendahuluan
Keruntuhan Uni Soviet pada awal dekade 90-an abad ini,
pada hakekatnya adalah kehancuran suatu negara dalam arti keruntuhan dan
kepunahan sebuah ideologi secara internasional (tidak ada lagi negara yang
mengembangkannya ke seluruh dunia) dan universal (tidak dianut lagi oleh
suatu umat/bangsa manapun).
Hal itu karena, pertarungan yang berkobar seusai
Perang Dunia II antara blok Barat pimpinan Amerika Serikat (AS) dengan blok
Timur pimpinan Uni Soviet (yang dikenal dengan sebutan Perang Dingin), bukanlah
semata-mata pertarungan antara dua blok secara internasional. Lebih dari itu,
sesungguhnya yang berkecamuk adalah pertarungan keyakinan antara ideologi
Kapitalisme melawan ideologi Sosialisme. Dan medan pertarungan ideologi ini
tidak terbatas hanya di kawasan Eropa saja, akan tetapi telah menjangkau
seluruh kawasan dan pelosok dunia.
Pertarungan ini telah berakhir; ditandai dengan runtuh
dan terpecah belahnya Uni Soviet menjadi banyak negara, hancurnya ideologi
Sosialisme Marx sebagai sebuah sistem dan metode kehidupan bagi berbagai
negara dan bangsa, serta punahnya Sosialisme Marx secara internasional dan
universal.
Maka adalah wajar, kalau Amerika -dan blok Barat umumnya-
beranggapan bahwa keruntuhan Uni Soviet ini merupakan kemenangan bagi ideologi
Kapitalisme sebagai suatu sistem dan metode kehidupan. Lebih dari sekedar itu,
para penganut Kapitalisme yang fanatik telah menyifati kemenangan ini secara
berlebihan, sampai-sampai Francis Fukuyama
-seorang filsuf Jepang- mengklaimnya sebagai babak akhir dari perjalanan sejarah.
Padahal sesungguhnya, sebuah ideologi tidaklah punah
dengan hancur dan terpecah belahnya negara penganut ideologi tersebut menjadi
banyak negara. Sebuah ideologi baru dikatakan punah, kalau bangsa dan negara
penganutnya telah melepaskan diri dari ideologi yang dianutnya itu, kemudian
memeluk ideologi lain, dan membangun kembali metode kehidupannya atas dasar
ideologi baru tersebut.
Memang demikian itu yang terjadi pada ideologi Sosialisme
Marx. Seluruh bangsa dan negara yang dulu menjadi anggota blok Timur telah
membuang ideologi Sosialisme, lalu mengambil ideologi Kapitalisme, dan kemudian
cepat-cepat membangun kehidupannya berlandaskan ideologi tersebut.
Namun ideologi Islam, sebagai perbandingan, sebenarnya
dapat dikatakan masih eksis secara universal, setelah negara Khilafah Utsmaniyah
runtuh pada tahun 1924M. Sebab, umat Islam dengan keanekaragaman bangsanya
tetap menganut ideologi Islam ini, sekalipun memang ideologi ini telah
dijauhkan dari kehidupan praktis dan tidak lagi mempunyai eksistensi
internasional.
Jadi, sebuah ideologi itu pada hakekatnya tetap eksis
secara universal selama masih terdapat umat yang menganutnya, meskipun mereka
tidak kuasa menerapkan peraturan-peraturannya karena terdapat paksaan yang
berada di luar kehendak mereka. Namun demikian, memang benar kalau dikatakan
bahwa ideologi tadi tidak lagi memiliki eksistensi internasional, sebab tidak
terdapat sebuah negara yang mengemban ideologi itu dan menjadikannya sebagai
landasan strategi politik internasionalnya.
Atas dasar itu, maka ideologi
Islam sesungguhnya tetap eksis secara universal hingga kini, semenjak
terbentuknya umat
Islam-berlandaskan ideologi tersebut- di Madinah setelah hijrahnya
Rasulullah Saw. dan berdirinya Negara Islam yang pertama. Hanya saja memang
benar, bahwa ideologi
Islam ini tetap eksis secara internasional sejak detik itu hingga hancurnya
Khilafah Utsmaniyah di awal abad ini.
Fakta di atas berbeda dengan apa yang terjadi pada
ideologi Sosialisme. Ideologi ini mulai eksis secara universal sejak akhir abad
ke-19 M, ketika mulai mendapatkan basis opini umum di antara bangsa-bangsa
Eropa. Baru pada tahun 1917, Sosialisme mulai eksis secara internasional dengan
berdirinya sebuah negara di Rusia dan sekitarnya -yang kemudian dikenal dengan
sebutan Uni Soviet- atas dasar ideologi tersebut. Dan ideologi Sosialisme ini
tetap eksis secara internasional hingga tahun 1991 ketika Uni Soviet roboh dan
bangsa-bangsa penganut Sosialisme ramai-ramai melepaskan diri dari ideologi
tersebut. Dengan demikian, Sosialisme Marx telah punah secara internasional dan
universal.
Dengan hancurnya Sosialisme, akhirnya AS mendominasi
percaturan politik internasional, sebab tak ada lagi negara di dunia ini yang mengemban
ideologi lain dan menjalankan strategi politik internasionalnya atas dasar
ideologi tersebut. Namun ditinjau dari segi eksistensi secara universal,
sesungguhnya tetap terdapat dua ideologi; Islam dan Kapitalisme.
Dengan adanya dominasi tunggal AS, lahirlah Tata Dunia
Baru. Sebutan Tata Dunia Baru, dapatlah dianggap tepat kalau ditinjau dari segi
eksistensi ideologi secara internasional. Oleh karena itu, adalah wajar kalau
Presiden AS waktu itu (George Bush) mengumumkan kelahiran Tata Dunia Baru,
sebab AS adalah negara adidaya terkuat di dunia. Dialah pemimpin negara-negara
Kapitalis sekaligus pembawa bendera propaganda ideologi Kapitalisme.
Ideologi Islam Tetap Eksis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar