Masyarakat Islam selalu
saling melengkapi
Karakteristik keenam:
Masyarakat Islam adalah sebuah masyarakat yang selalu saling melengkapi
antara satu kalangan dengan kalangan muslim lainnya. Bahkan, dalam satu
kalangan saja mereka selalu saling mengasihi dan memberi.
Kehidupan saling melengkapi itu selalu kita lihat antara satu individu
dengan individu lainnya, antara satu individu dengan satu keluarga, antara satu
individu dengan satu kelompok, antara satu keluarga,
beberapa keluarga dan seluruh lapisan masyarakat. Dan antara umat Islam secara
keseluruhan.
Mereka juga akan berusaha untuk saling melengkapi dalam hal perkataan,
perbuatan, sabar dalam mencari kebenaran dan kuat dalam mempertahankan
kebenaran. Tidak hanya itu, mereka juga selalu mengingatkan dalam kebaikan dan
takwa, saling bergandeng tangan dalam meringankan rasa sakit yang pernah
menimpa kaum muslimin; baik individu maupun kelompok. Semua kekuatan
yang mungkin menghalangi ukhuwah ini akan dihapus oleh kekuatan negara Khilafah
Islam.
Saling keterkaitan ada dalam masyarakat muslim yang memayungi setiap
anggotanya baik individu, kelompok dan masyarakat secara keseluruhan. Kekuasaan syariah
Islam akan menolong yang lemah, yang kecil, dan yang miskin. Maka, dengan ini secara tidak langsung, Islam menegaskan bahwa sebuah negara yang tidak memiliki struktur
dan karakteristik seperti di atas tidak akan mampu untuk menjalankan
kehidupannya dan mencapai semua tujuannya yang paling mendasar yaitu:
mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Teks al Quran yang banyak menyinggung tentang adanya keterikatan ini
menyebutkan dalam al Quran: “Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya
kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan
pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba
sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati
janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan,
penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” [QS. Al Baqarah: 177]
Dan dalam ayat lain dikatakan: “Maka
berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) kepada
fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi
orang-orang yang mencari keridhaan Allah; dan mereka itulah orang-orang
beruntung. Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada
harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu
berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka
(yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” [QS. Ar Rumm: 38-39]
Dan diriwayatkan oleh imam Bukhari, dari Rasulullah SAW bersabda: “Seorang Muslim yang satu merupakan
saudaranya muslim yang lain. Oleh karena itu, janganlah mendhalimi atau
menyerahkannya (ketika perang). Oleh karena itu, barangsiapa yang membantu
menutupi kebutuhan saudaranya, maka Allah akan membantunya. Dan barangsiapa
yang menolong seorang muslim dari kesulitan yang dihadapinya, maka Allah akan
mempermudah segala kesulitan yang akan dihadapinya nanti di hari kiamat. Dan
barangsiapa yang tidak membuka rahasia saudaranya sesama muslim, maka Allah
akan menutupinya pada hari kiamat nanti.” [Kitab Shahih Bukhari: bab “Al Madhâlim”]
Dan diriwayatkan dari imam Muslim dari Abu Hurairah RA, dari Rasulullah SAW,
bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa
memberikan jalan kemudahan bagi saudaranya yang sedang dalam kesulitan, maka
Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa
yang menutupi rahasia kaum mulimin, maka Allah akan menutupi semua celanya di dunia dan akhirat nanti. Dan sesungguhnya Allah akan
selalu menolong seorang hamba. Selama hamba tersebut selalu menolong saudaranya
yang lain.” [Imam an Nawawi: Kitab “Riyâdhus Shâlihîn”: 125]
Dan diriwayatkan dari imam Nasa-i dari Abu Syarih Khuwailid bin Amar al
Khaza’i RA. Ia berkata bahwasanya Rasulullah SAW bersabda: “Ya Allah,
berikanlah kekuatan kepadaku untuk membantu kesulitan dua orang yang lemah;
anak yatim dan kaum perempuan. Dan yang dimaksud dengan membantu adalah
mengeluarkan mereka dari pintu kesusahan. Oleh karena itu, nabi mengatakan
bahwa orang-orang yang berusaha untuk menghilangkan hak keduanya adalah orang
yang sangat berdosa.
Dan diriwayatkan dari Bukhari, dari Abu Musa ra. dari nabi Muhammad SAW, ia berkata: “Antara
satu individu muslim dengan individu muslim lainnya seperti satu buah bangunan.
Mereka akan saling menopang antara satu dengan yang lainnya.” Kemudian
mereka-pun akan saling bergenggaman tangan. [Kitab Shahih Bukhari:
bab “Adab”]
Dan diriwayatkan dari Bukhari dari Nukman dari Basyir ra., ia berkata: berkata Rasulullah SAW: Seharusnya, kaum mukminin antara satu
dengan yang lainnya dalam memberikan kasih sayang, saling mencintai dan
mengasihi seperti satu jasad. Seandainya satu bagian anggota tubuhnya mengaduh,
maka seluruh anggota badannya akan merasakan panas dingin.”
Inilah kerangka sosial yang tumbuh dalam masyarakat muslim. Mereka selalu
saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Segala sesuatunya pasti tidak
keluar dari garis yang telah ditentukan oleh Allah SWT dalam kitab dan Sunnah
Rasul-Nya yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar