Tahapan Dakwah Rasulullah Muhammad Saw. – Tahap-Tahap Dakwah Nabi Saw.
Paparan Singkat:
Sesungguhnya tujuan dari pemaparan singkat ini bukan sebagai paparan historis dan bukan sebagai penjelasan rinci terhadap sirah Rasul Saw. yang harum. Tujuannya adalah untuk mengambil faedah dari sirah Rasul Saw. dalam menentukan metode perjuangan dan menjelaskan metode kenabian dalam mewujudkan masyarakat Muslim. Paparan ini berisi penelaahan dan penggalian untuk mendalami metode yang ditempuh Rasul Saw. dalam mewujudkan masyarakat Muslim dan mendirikan Daulah Islamiyah yang pertama di Madinah al-Munawarah. Dalam hal ini, Rasul Saw. berpegang pada wahyu. Beliau tidak berbicara menurut hawa nafsunya melainkan berdasarkan wahyu yang diwahyukan kepadanya. Paparan ini dimaksudkan agar orang-orang yang berkeinginan secara benar untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan mewujudkan Daulah Islamiyah bisa mendapatkan faedah dari sirah Rasul Saw., menerapkan dan berpegang kepadanya.
Daulah Islam adalah negara yang mengambil Islam sebagai akidah dan sistem kehidupan serta menunaikan kewajiban yang dibebankan kepadanya sebagai Daulah Islamiyah. Hal itu direpresentasikan dalam penerapan hukum Allah di muka bumi dan pengembanan risalah Islam kepada seluruh umat manusia.
Oleh karena itu, paparan ini akan berbentuk paparan singkat berupa penelaahan dan penggalian sirah Nabi saw. yang harum. Paparan ini jauh dari peristiwa-peristiwa yang tidak berhubungan erat dengan obyek pembahasan; jauh dari paparan yang rinci; jauh dari detail permasalahan dan kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan objek pembahasan buku ini dan dengan tujuan yang telah ditetapkan sejak dari semula.
Sesungguhnya sirah yang harum dari Nabi Saw. merupakan sirah dari manusia yang paling agung, yaitu Muhammad bin Abdullah Saw. Sirah tersebut akan tetap langgeng sebagai pelita, petunjuk, dan cahaya bagi umat Islam secara umum dan bagi para pengemban dakwah secara khusus. Bagaimanapun mereka dan di manapun mereka berada, sirah Rasul Saw. sejatinya merupakan sebaik-baik bekal untuk berjalan dalam medan aktivitas yang membuahkan suatu bangunan. Sirah Rasul Saw. menjadi sebaik-baik penolong dan sebaik-baik dalil (argumentasi) setiap kali suatu perkara menghampiri mereka; setiap kali berhadapan dengan kekuatan kufur, perkara-perkara yang melampaui batas serta pemikiran-pemikiran yang menyimpang dan sesat; juga setiap kali mereka berhadapan dengan para diktator dan thagut. Diktator dan thagut itu tidak menghendaki berdirinya suatu negara bagi Islam. mereka tidak menghendaki kemuliaan dan kekuatan menjadi milik kaum Muslim.
Sirah Rasul Saw. merupakan peringatan terakhir dan benteng yang kokoh bagi generasi-generasi Muslim atas silih bergantinya zaman dan tempat. Keluar darinya sepanjang perjalanan aktivitas mewujudkan kebangkitan dan perubahan berarti keluar dari kebenaran; menyimpang dari hukum syariah; jauh dari kebaikan, kebenaran dan menyeleweng dari tujuan; juga merupakan aktivitas yang menyia-nyiakan waktu, tenaga dan terpuruk di perjalanan. Hal itu sungguh akan menyebabkan ketergelinciran pada kesesatan dan pada penentangan terhadap Allah Swt.
Jadi berpegang pada sirah Nabi yang harum secara keseluruhan – dalam garis-garis besarnya dan tahapan-tahapan perjalanan dakwah Islam yang telah digariskan oleh Nabi dan Rasul kita, Muhammad bin Abdullah – wajib selalu terlintas dalam diri setiap aktivis perjuangan melanjutkan kembali kehidupan Islam, mewujudkan Negara Islam untuk menerapkan hukum Allah dan berhukum pada syariah-Nya.
Bermacam-macam harakah dakwah Islam, perbedaan mereka, bahkan kadang terpencarnya mereka tidak lain karena tidak adanya kejelasan metode perjuangan dan keterikatan pada sirah Nabi Saw. dalam masalah ini. Padahal kejelasan metode merupakan sebab utama bagi keberhasilan yang diidamkan. Begitu juga kejelasan fikrah (pemikiran/ ide) dan tujuan.
Oleh karena itu, saya akan mencurahkan daya-upaya untuk menjelaskan metode tersebut dan menerangkan secara gamblang melalui penelaahan yang saya lakukan. Hal itu bisa diringkas sebagai berikut:
Pertama, mulai turunnya wahyu kepada Rasul Saw. yang terjadi pada bulan Ramadhan, bertepatan dengan bulan Agustus tahun 610 M sebagaimana turun secara keseluruhan ke langit dunia.
Kedua, periode dakwah pada masa Rasul Saw. dibagi menjadi dua periode, yaitu:
1. Periode Makkah yang berlangsung selama tiga belas tahun.
2. Periode Madinah yang berlangsung selama sepuluh tahun.
Ketiga, periode Makkah berjalan dalam tahapan-tahapan berikut:
1. Tahapan rahasia, yakni tahapan dakwah secara rahasia dan berlangsung selam tiga tahun.
2. Tahapan dakwah secara terang-terangan dan penyampaian dakwah kepada penduduk Makkah. Tahapan ini menghabiskan sebagian besar waktu pada periode Makkah. Tahapan ini bermula pada tahun keempat kenabian dan berlanjut hingga akhir tahun kesepuluh. Tahapan ini bermula ketika Allah memerintahkan Rasul-Nya untuk menonjolkan agama-Nya. Allah Swt. berfirman:
Sampaikanlah olehmu secara terang-terangan apa saja yang telah diperintahkan kepadamu dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (Terjemah Makna Qur’an Surat [15] al-Hijr 94)
Berilah peringatan kerabat-kerabatmu yang terdekat dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang Mukmin (Terjemah Makna Qur’an Surat [26] asy-Syu’ara 214-215)
Dengan berpegang pada firman Allah tersebut, Rasul Saw. naik ke Bukit Shafa, lalu berseru dengan suara lantang, “Wahai Bani Abdul Muthallib, wahai Bani Fihr, wahai Bani Kaab; bagaimana pendapat kalian jika aku memberitahu kalian bahwa sepasukan bersenjata di balik bukit ini ingin menyerang kalian, apakah kalian membenarkan aku?” Mereka berkata, “Ya, tentu saja.” Rasul lalu menyeru mereka, “Kalau begitu, aku memperingatkan kalian di hadapan azab yang pedih.” Kaum itu diam. Akan tetapi, Abu Lahab berkata, “Celakalah engkau sepanjang hari. Apakah hanya untuk ini engkau mengumpulkan kami?” (Kisah ini berasal dari Ibnu Katsir juz 1 hal 455-456, riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal dari Ibnu Abbas)
3. Tahapan dakwah keluar Makkah al-Mukarramah. Tahapan ini bermula pada akhir tahun kesepuluh kenabian hingga hijrah Nabi Saw. yang penuh berkah ke Madinah al-Munawarah.
Dari : Seputar Gerakan Islam; Abu Za’rur
Tahapan Dakwah Rasulullah Muhammad Saw. – Tahap-Tahap Dakwah Nabi Saw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar