Dakwah Kepada Islam Melanjutkan Kembali Kehidupan Islam
34. Pendapat, pemikiran, dan hukum Islam yang diadopsi oleh Hizb wajib dijadikan materi pembicaraan dan diskusi, serta dijadikan bahan pembinaan. Karena itu, dakwah yang dilakukan wajib melalui Hizb dan dengan mengatasnamakan Hizb. Artinya, dakwah tersebut adalah dakwah kepada Islam, dan aktivitasnya adalah untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam. Tetapi yang mengemban dakwah Islam dan beraktivitas untuk melanjutkan kehidupan Islam adalah Hizbut Tahrir. Yang demikian itu karena masyarakat harus yakin seratus persen dan tidak ragu sedikit pun, bahwa tidak ada jalan keluar baginya kecuali dengan Islam, dan tidak ada kehidupan baginya kecuali dengan mengemban dakwah Islam. Keyakinan ini setiap saat harus terus ditingkatkan. Begitu pula, kepercayaan masyarakat kepada Hizb harus ditanamkan, bahwa Hizb telah dengan baik mengemban dakwah serta memimpin umat. Oleh karena itu, Hizb harus tetap menjalin hubungan dengan masyarakat, dan anggota-anggota Hizb harus tetap melakukan hubungan dengan masyarakat, sebagaimana anggota-anggota Hizb itu menjalin hubungan dengan Hizb.
Hizb juga wajib memahami dan merasakan bahwa umat secara keseluruhan adalah Hizb, sebagaimana umat harus menyadari dan merasakan bahwa Hizb adalah partai mereka dan diri mereka secara keseluruhan adalah Hizb. Dengan demikian, umat akan menjadi satu partai secara alami, dan berjuang dalam satu barisan.
35. Sebagaimana Hizb wajib memahami keadaan umat, Hizb juga wajib memahami kesadaran penjajah terhadap dakwah dan terhadap Hizb itu sendiri. Sebab, penjajah itulah yang mengumumkan peperangan terhadap Islam dan negara Islam. Penjajahlah yang telah menghancurkan negara Islam serta berusaha dengan segala cara untuk menghalang-halangi lahirnya kembali negara tersebut. Penjajah juga yang telah mengemban qiyadah fikriyah yang bertentangan dengan qiyadah fikriyah Islam serta berusaha untuk mengokohkannya di negeri-negeri Islam.
Karena Hizb mengemban dakwah Islam sebagai qiyadah fikriyah yang melahirkan peraturan kehidupan serta berusaha untuk mendirikan negara Islam di Dunia Islam dalam rangka mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia, maka wajar dan sudah pasti penjajah akan menghalang-halangi Hizb, sekaligus memerangi Hizb dan memerangi Islam. Karena itu, harus ada kewaspadaan terhadap penjajah untuk mengetahui metode-metode dan teknik-teknik kegiatannya.
Kewaspadaan terhadap penjajah telah mampu menunjukkan, bahwa penjajah akan selalu mengawasi kaum muslimin, Islam dan gerakan-gerakan Islam. Pengawasan yang dilakukan penjajah itu sebelumnya telah memberikan banyak manfaat. Dengan mengawasi kaum muslimin, kaum penjajah dapat menundukkan mereka dan menjauhkan mereka dari pemikiran Islam. Dengan mengawasi Islam, kaum penjajah dapat memanfaatkanya untuk bisa memasukkan dan memberikan persepsi-persepsi Kapitalisme dan Demokrasi kepada kaum muslimin seraya menyifatinya sebagai persepsi-persepsi Islam. Dengan mengawasi gerakan-gerakan Islam, penjajah dapat memanfaatkanya untuk bisa mengubah gerakan-gerakan itu menjadi gerakan-gerakan keagamaan dengan persepsi Barat atau gerakan-gerakan yang berasas patriotisme. Sedang gerakan-gerakan yang tidak dapat diubah, akan dihancurkan oleh penjajah. Mereka mengawasi semua itu dari jarak dekat dengan menggunakan kaca pembesar sehingga dapat melihat apa yang tidak dapat dilihat oleh kebanyakan kaum muslimin.
36. Pengawasan yang dilakukan penjajah terhadap kaum muslimin, Islam, dan gerakan-gerakan Islam telah membuat penjajah benar-benar mewaspadai keberadaan Hizbut Tahrir. Penjajah paham benar bahwa Hizb merupakan kelompok yang sahih dan benar di Dunia Islam. Kewaspadaannya terhadap Hizb ini membuat penjajah terus meningkatkan kewaspadaannya terhadap Islam sebagai sebuah ideologi, bukan sebagai agama yang hanya mengandung aspek ibadah dan akhlak, sebagaimana yang dia gambarkan kepada kaum muslimin. Kewaspadaan itu juga menyebabkan penjajah semakin mewaspadai kaum muslimin ketika penjajah melihat pengaruh yang nyata dari tsaqafah Hizb dan Hizb itu sendiri di setiap tempat di mana Hizb ada. Kewaspadaan ini dalam pandangan banyak orang dinilai terlalu dini, sebab Hizb belum melewati nuqthatul ibtida` (titik permulaan dakwah) kecuali baru beberapa langkah. Hizb juga belum nampak jelas eksistensinya di tengah masyarakat tempat Hizb beraktivitas, lalu bagaimana mungkin penjajah lebih dulu mempunyai kewaspadaan seperti ini?
Akan tetapi, hal itu akan dapat dimengerti oleh mereka yang paham benar tentang kelicikan dan tipudaya penjajah terhadap Islam dan kaum muslimin, tentang ketakutan mereka yang terus menerus terhadap berdirinya Daulah Islam, dan tentang kesadaran mereka bahwa Daulah Islam tidak hanya akan mencabut penjajahan dari akar-akarnya, tetapi juga akan mengambil alih posisi negara nomor satu di dunia dan mengemban dakwah kepada setiap manusia. Mereka yang paham benar akan semua itu dapat memahami mengapa penjajah yang kafir itu secara terus menerus mengawasi kaum muslimin dengan kaca pembesar -yakni dapat melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh banyak orang- sehingga penjajah dapat mengetahuinya dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapinya.
..............
Dakwah Kepada Islam Melanjutkan Kembali Kehidupan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar