Kewajiban Ideologi Islam - Partai Berideologi Islam
8. Menyiapkan umat berarti menyiapkan pemikiran dan perasaannya. Ini berarti mempengaruhi umat untuk berpikir secara mendalam dan memerangi cara berpikirnya yang dangkal. Juga berarti mempengaruhi perasaannya dan menajamkan kepekaannya, menjadikan kerinduannya untuk mengemban dakwah Islam melebihi kerinduannya kepada yang lain, serta menjadikan Islam sebagai satu-satunya pusat kewaspadaannya yang alami. Ini sama halnya dengan memerangi ketidakpedulian yang merajalela di tengah umat, dan menggerakkan berbagai peristiwa yang dapat menyadarkan umat dari tidurnya serta membuang jauh-jauh ketidakpedulian dari dalam dirinya. Semua ini mengharuskan agar tsaqafah Hizbut Tahrir menjadi acuan serta mendominasi di tengah-tengah masyarakat, dan mengharuskan pula agar tsaqafah Islam secara umum menjadi satu-satunya tsaqafah yang menguasai semua orang.
9. Menyiapkan umat untuk mengemban dakwah Islam berarti menyiapkan umat untuk melakukan aktivitas politik berasaskan Islam. Ini tidak mungkin terwujud dengan sempurna, jika pemikiran-pemikiran Islam belum dominan dan jika metode politik berdasarkan persepsi Islam masih belum jelas dan belum mendominasi semua jenis pemikiran yang lain. Tentu saja hal ini mengharuskan Hizb untuk menjelaskan pemikiran-pemikiran Islam dalam tsaqafahnya, serta menjelaskan metode politiknya bukan hanya dengan menjelaskan tsaqafahnya, namun juga dengan menerapkan metode tersebut pada berbagai peristiwa sehari-hari yang terjadi di dunia, baik yang berhubungan dengan politik internasional maupun politik di negeri-negeri Islam. Ini menuntut kecepatan aktivitas politik yang terwujud nyata dalam kegiatan mengadopsi kepentingan umat (tabanni mashalih al ummah) serta membongkar strategi-strategi penjajah.
10. Karena Hizb mengemban dakwah Islam sebagai qiyadah fikriyah (aqidah/pemikiran dasar yang memandu pandangan hidup penganutnya) yang melahirkan peraturan kehidupan, dan menjadikan politik sebagai satu-satunya metode untuk mengemban dakwah, maka ada 3 (tiga) kelompok yang secara pasti akan menghadang jalan dakwahnya, yaitu kelompok-kelompok yang menjadi kroni penguasa, orang-orang zhalim, serta para penganut tsaqafah asing. Adalah merupakan strategi penjajah, memposisikan mereka terhadap dakwah sebagai tembok yang menghalangi jalan, dengan tujuan memalingkan dakwah dari tujuan yang ingin dicapai, hingga penjajah masih mempunyai waktu untuk menjajah. Penjajah mengetahui bahwa tembok itu tidak akan dapat menghalangi tercapainya tujuan dakwah, namun penjajah tetap meletakkannya semata-mata agar dapat memalingkan dakwah. Karena itu, wajib dihindari sejauh mungkin benturan dengan tembok penghalang ini dan juga dengan semua tembok yang ada. Sebab, tembok-tembok tersebut wajib digunakan untuk membangun benteng, bukan untuk menjadi penghalang jalan. Dengan kata lain, ketiga kelompok tersebut wajib dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah, atau setidaknya perlu dipahami dan menjadi jelas bagi mereka maupun semua pihak, bahwa ketiga kelompok itu adalah alat penjajah kafir, sehingga dengan demikian Hizb dapat melenyapkan pengaruhnya, jika tidak mampu mengubah posisinya.
11. Menjauhi benturan dengan tembok atau ketiga kelompok di atas bukan berarti tidak terjun menghadapi mereka dalam pertempuran pemikiran. Prinsip ini maksudnya adalah tidak terlibat dalam benturan secara lisan maupun fisik dengan ketiga kelompok tersebut dalam kondisi apa pun. Sedangkan pertempuran pemikiran antara dakwah dengan seluruh pemikiran yang lain, sudah pasti akan terjadi, yang tidak mungkin tiada meskipun hanya sekejap. Sebab pertempuran pemikiran itulah yang akan menentukan nasib sekaligus menghancurkan seluruh pemikiran yang ada.
12. Senjata satu-satunya yang dimiliki Hizb adalah Islam. Tidak dibenarkan menggunakan senjata yang lain. Aspek pemikiran inilah yang oleh Hizb ¾sebagai satu kesatuan¾ wajib dijadikan sebagai senjata. Sebab jika Hizb dapat membebaskan dirinya dari realitas buruk yang ada dan mengubah berbagai pemikiran, Hizb akan dapat mempengaruhi masyarakat serta menarik mereka untuk memeluk ideologi Hizb dan mendukung Hizb pada waktu yang sama. Demikian pula, jika Hizb menghubungkan pemikiran-pemikirannya ¾untuk memecahkan problem yang ada¾ dengan peristiwa-peristiwa keseharian yang terjadi, Hizb akan dapat menciptakan pengaruh dalam benak masyarakat.
Sebagai contoh, tidak boleh menyamakan Majelis Ummat dengan Parlemen, atau menyamakan Khalifah dengan Presiden. Sebab, ini akan menjauhkan gambaran tentang pemerintahan Islam. Sebaliknya Hizb wajib membebaskan dirinya dari realitas yang ada dengan menjelaskan Majelis Ummat dan menerangkan Khilafah sebagaimana adanya dalam hukum-hukum syara’ agar dalam benak masyarakat muncul gambaran pemerintahan Islam. Begitu juga tidak boleh mengadopsi ide Keadilan Sosial maupun ide Perdamaian Dunia, atau pemikiran-pemikiran non-Islam yang lainnya.
Contoh lain, ketika seorang muslim melihat ada seseorang yang mengunggulkan Blok Barat ketimbang Blok Timur dengan alasan Blok Barat adalah Ahli Kitab, maka pandangannya harus segera diarahkan bahwa ideologi Kapitalisme tidak identik dengan agama Nasrani, dan bahwa Blok Barat secara keseluruhan kehidupannya diatur oleh ideologi Kapitalisme, bukan oleh agama Nasrani. Jadi dalam hal ini tidak ada hubungannya dengan pembahasan Ahli Kitab. Apabila seorang muslim melihat seseorang berpendapat bahwa tersebarnya praktik dosa besar, seperti minuman keras, berzina, atau mencuri adalah akibat hilangnya akhlak, maka pandangannya harus segera diarahkan bahwa itu semua adalah akibat tidak diterapkannya had syar’i (sanksi yang ditetapkan syara’), di mana keharaman-keharaman yang ditetapkan oleh Allah tidak akan dapat dijaga kecuali dengan adanya penerapan had syar’i yang ditetapkan Allah.
Meskipun mengemban ideologi Islam tidak akan terwujud kecuali jika dilaksanakan secara sempurna, yaitu mengemban fikrah dan thariqahnya, akan tetapi, secara khusus thariqah wajib diemban dengan tujuan untuk diterapkan, serta wajib dijelaskan kepada semua orang. Sebab kebanyakan kesalahan dan kekaburan yang menimpa gerakan-gerakan terdahulu dan juga menimpa kebanyakan orang, adalah pada aspek thariqahnya.
................................
Kewajiban Ideologi Islam - Partai Berideologi Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar