Karakteristik Masyarakat
Islam
II. Karakteristik
Masyarakat Islam Dan Keistimewaannya
Masyarakat muslim atau masyarakat Islami adalah sebuah masyarakat yang
telah diciptakan oleh Rasulullah SAW. Ia telah membangunnya dengan kedua tangannya sendiri sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Maka, corak
kehidupan yang terjadi saat itu menjadi contoh bagi masyarakat Islam setelahnya
sampai hari nanti ketika manusia harus menemui Tuhannya.
Ketika Islam telah datang, manusia masih dalam kondisi terjepit antara
berbagai perselisihan dan penindasan. Dan berbagai agama
yang mendahului agama Muhammad SAW telah mencoba untuk meminimalisir berbagai
konflik yang mereka alami. Dan memang Allah belum membentuk sebuah masyarakat
secara utuh. Karena, sistem hidup penyempurna yang akan
menyempurnakan bangunan kerangka sosial ini baru akan diturunkan kepada nabi
Muhammad SAW. Shalawat beriringkan salam kami haturkan kepadanya.
Dan ketika Allah menghendaki sebuah struktur masyarakat yang matang secara pemikiran maupun
perasaan. Dan untuk membangun masyarakat
yang paling sempurna diutuslah nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir-Nya.
Kemudian, Allah memberikan kepadanya ajaran agama terakhir yang paling sempurna
dan diridoiNya. Dengan tujuan, agar seluruh umat
manusia memeluk agama tersebut.
Jadi, struktur masyarakat yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW adalah
sebuah susunan masyarakat yang tidak keluar dari ajaran Allah dan hukum-Nya. Masyarakat yang dalam kurun waktu kurang dari setengah abad telah menyebarkan pondasi ajaran dan berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman
keagamaannya seperti akidah, ibadah, interaksi antar manusia, keadilan,
kebaikan, memerintahkan dengan Islam dan melarang kemunkaran selain Islam sekaligus jihad di jalan Allah.
Sehingga, keberhasilan penyebaran ajaran dan penerapan hukum ini mencapai setengah wilayah bola bumi. Hal tersebut bukanlah peristiwa
yang tidak masuk di akal. Hanya saja, Allah telah mempermudah jalan untuk
menuju pembangunan masyarakat yang adil sesuai dengan ajaran Islam.
Masyarakat yang dapat merealisasikan hal tersebut yang telah Allah pindahkan dari kegelapan dosa sistem kufur menuju petunjuk sistem Islam, adalah sebuah contoh
kehidupan masyarakat yang ideal. Dan kondisi tersebut
telah diterapkan pada tatanan masyarakat masa Rasulullah SAW, sahabat, tabi’in
dan masyarakat pasca tabi’in. Tepatnya, selama tiga abad pertama hijriah. Yang
dikatakan oleh Rasulullah SAW sebagai sebaik-baiknya masa.
Masyarakat yang ada pada waktu itu benar-benar dianggap sebagai contoh masyarakat ideal sepanjang sejarah;
kapan dan di manapun di seluruh dunia. Maka, contoh tersebut dapat kita lihat dari cara mereka dalam menerapkan ajaran Islam dalam seluruh lini kehidupannya. Dan penerapan ini tidak hanya
dilakukan oleh beberapa kabilah dari beberapa suku saja. Akan tetapi, seluruh
lapisan masyarakat melakukan hal yang sama; kulit hitam, kulit putih, sampai
anak kecil. Dengan kekuasaan sistem negara Islam mereka dapat menjaga keimanan kepada Allah dengan menerapkan akidah yang
benar dan beribadah sesuai dengan ajaran Rasul-Nya dan tidak pernah keluar dari
segala sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah SWT dalam menjalankan roda
kehidupan mereka. Dan tipe masyarakat seperti ini akan selalu menjadi contoh di
manapun dan kapanpun ia berada dan siapapun yang menjadi tokoh di dalamnya.
Masyarakat Islam seperti ini memiliki
karakteristik dan keistimewaan tertentu. Dan masyarakat seperti inilah yang
akan menjadi contoh sempurna sebuah kerangka sosial.
Dan pada lembaran-lembaran berikut kita akan
mencoba untuk menerangkan beberapa keistimewaan dan ciri-ciri yang
ada pada masyarakat Islam pada waktu itu. Dengan harapan, setelah mengetahui
unsur-unsur tersebut kaum muslimin dapat menyadari bagaimana sebuah sistem Islam dapat menuntunnya untuk hidup secara terhormat di
dunia. Tentunya dengan syarat, mereka harus mengikuti seluruh ajaran Allah
dalam menjalani kehidupan ini dan menerapkan syariah yang tidak ada bandingannya atas muslim maupun non
muslim.
Karakteristik Pertama Dalam Bangunan Masyarakat Islam:
Pertama, salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kelompok masyarakat ini
adalah keimanan mereka. Mereka adalah masyarakat yang taat beriman kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab dan Rasul-Nya. Keimanan kepada Hari Akhir dan ketentuan Allah; baik ataupun buruk ketentuan tersebut. Sesuai
dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW, penutup para nabi.
Sebuah masyarakat muslim yang memiliki keimanan mulai dari hati, akal dan
perbuatan yang benar sesuai dengan tugas manusia di dunia ini sebagai hamba Allah di bumi. Di mana ia bertugas untuk hidup sesuai dengan ajaran Allah.
Allah berfirman dalm al Quran: “Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." [QS. Al Baqarah: 30]
Mereka adalah masyarakat beriman yang konstruktif, dinamis dan memiliki
kapabilitas dalam membangun sebuah bangunan kehidupan yang paling istimewa.
Tentunya, karena sesuai dengan ajaran syariah Allah dan tidak keluar dari koridor yang telah Ia tentukan. Sebagaimana
yang telah dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Nasa-i: “Sesungguhnya Allah tidak
akan menerima suatu amal perbuatan kecuali yang dikerjakan dengan ikhlas dengan
hanya mengharap ridlo Allah SWT.” [Lihat: “An Nasa-I” pada bab: Jihad]
Dan seseorang tidak dikatakan sebagai orang yang beriman sebelum ia
mengerjakan amal shalih. Karena keimanan tanpa amal, niscaya seperti
angan-angan dan bersifat fiktif. Sehingga, tidak akan ada satupun yang akan
mempercayai kredibilitasnya. Dan amal shalih tentunya adalah sebuah amal yang
dianggap benar dalam ajaran syariah Islam. Sehingga akan
membawa manusia ke arah kebaikan rahmat dan menghalangi
mereka dari keburukan hukum kufur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar