Masyarakat Islam beriman melalui pembuktian akal
Karakteristik Kedua:
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang mengedepankan iman dengan pembuktian akal yang mantap. Kemudian akan dipergunakan untuk mencapai
pintu kebenaran sang Maha Pencipta yaitu Allah SWT. Maka, itu tidak akan berfungsi kecuali atas idzin Allah SWT. Allah berfirman dalam
al Quran: “Maka hadapkanlah wajahmu
dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah.
(Itulah) agama yang lurus.” [QS. Ar Ruum: 30]
Ayat di atas telah menerangkan bahwa manusia dan seluruh ciptaan Allah
dengan seluruh naturalitas yang dimilikinya akan kembali kepada satu titik
akhir. Maka, manusia sebagai makhluk ciptaan Allah yang memilki akal dan emosi
harus menyadari keberadaannya secara alami dengan mempergunakan akal dan
fikirnya. Sehingga ia harus menuruti seluruh kehendak Allah dengan seluruh
kesadaran dan amal baiknya.
Inilah yang akan senantiasa dianjurkan Islam kepada masyarakatnya. Dan
Allah telah menundukkan seluruh yang ada di bumi untuk selalu beribadah dan
tunduk kepada Allah. Allah SWT berfirman: “Tidakkah
kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa
yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan
untukmu ni'mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab
yang memberi penerangan.” [QS. Luqman: 20]
Maka, Allah SWT telah menundukkan bagi manusia semua yang ada di langit,
seperti: matahari, bulan, bintang. Selain itu, Allah juga menempatkan malaikat
untuk selalu berada di sekeliling mereka dalam memberikan berbagai kemudahan dan manfaat kepada umatnya. Di samping itu, Allah juga memberikan mereka segala sesuatu yang ada di bumi, seperti:
gunung, pepohonan, buah-buahan dan masih banyak yang lainnya. Dan Allah telah
memberikan nikmat yang begitu berharga bagi manusia yaitu agama Islam. Betapa
beruntungnya kaum manusia.
Seandainya manusia menyerahkan diri kepada Allah dengan segala sifat yang
dimilkinya baik itu unsur naluri maupun akal, maka ia
benar-benar orang yang telah mendapatkan petunjuk dan mampu mempergunakan kedua
unsur kehidupan tersebut secara seimbang. Dari sini, ia akan melaksanakan
ibadah secara ikhlas kepada Allah semata. Allah berfirman dalam al Quran: “Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya
kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh. Dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan.” [QS. Luqman: 22]
Dan yang dimaksud dengan buhul tali yang kokoh adalah kalimat tauhid yaitu:
kalimat tiada Tuhan selain Allah. Tegasnya, Islam. Atau lebih tepatnya
keimanan. Jadi, yang dimaksud dalam ayat ini adalah orang yang benar-benar
telah memasrahkan dirinya kepada Allah dengan seluruh kekuatan naluri, akal dan
berbuat yang terbaik dalam melaksanakan seluruh perintah-Nya, maka ia termasuk
ke dalam orang-orang telah mendapatkan kemenangan di dunia dan akhiratnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar