Masyarakat Islam Memenuhi kebutuhan individu dan umum
secara tepat
Karakteristik Ketiga:
Masyarakat Islam adalah masyarakat yang
selalu menyerasikan secara seimbang antara kebutuhan manusia dan keberhasilan
dalam menggapainya. Pada satu sisi, Islam telah memenuhi semua kebutuhan
spiritual, rasio dan fisik. Akan tetapi, pada sisi yang lain Islam membatasi,
mengendalikan dan tidak mengidzinkannya untuk melanggar batasan-batasan yang
telah Ia tentukan. Allah telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk berusaha
sesuai dengan kemampuan masing-masing tanpa harus saling menjatuhkan antara
satu dengan yang lainnya.
Kebutuhan manusia dibagi ke dalam dua bagian;
kebutuhan individu dan kebutuhan umum. Masyarakat Islam
mengakui bahwa kedua bentuk kebutuhan ini adalah kebutuhan manusia yang sangat
penting. Sehingga, tidak diperbolehkan untuk mengededpankan yang satu dan
menghapus yang lainnya. Jadi, keduanya harus dijaga dengan baik. Oleh karena
itu, Allah telah memberikan kesempatan kepada manusia untuk
mengeluarkan seluruh daya upayanya dengan tidak merampas hak umum dan hak
individu.
Kebutuhan pribadi seorang manusia pada dasarnya adalah unsur yang akan
membentuk sebuah bangunan masyarakat dan akan memenuhi seluruh
kebutuhan masyarakat itu sendiri. Sebagaimana semua kebutuhan sebuah masyarakat
pada dasarnya adalah tiang penyangga bagi tiap individu masyarakat dalam
mendapatkan semua kebutuhan yang diperlukannya.
Manusia memiliki kebutuhan primer (Dharûriyyah), ada juga yang memilki
kebutuhan sekunder (Hâjiyyah), tersier (Tahsîniyyah) dan lux (Kamâliyyah). Dan
seorang manusia tidak akan dapat meneruskan kehidupannya tanpa ditopang oleh
berbagai kebutuhan tersebut, tentunya, tanpa harus berlebih-lebihan.
Begitupula dengan kelompok masyarakat. Mereka memiliki tingkat kebutuhan yang sama. Dan
mereka tidak akan mampu untuk mencapai berbagai visi, keinginan, cita-cita dan
memberikan yang terbaik untuk individu masyarakatnya, kecuali dengan meraih seluruh
kebutuhan umum yaitu keamanan, pendidikan, dan kesehatan.
Sebenarnya, baik individu maupun kelompok masyarakat, keduanya berada di
bawah satu ajaran yang sama yaitu ajaran Islam. Dan tertunduk pada kaidah dan
hukum yang sama yang dibawa oleh al Quran.
Allah SWT berfirman: “(yaitu)
bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain, dan
bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang
paling sempurna.” [QS. An Najm: 38-41]
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat
dosa dan pelanggaran.” [QS. Al Maaidah: 2]
Dan firman Allah: “Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman,
dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” [QS. Ali Imraan: 110]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar