Mengarungi kesulitan dalam jalan Dakwah
Ketika Rasulullah Saw. menantang berbagai keyakinan bathil dan pemikiran rusak kaum musyrikin Mekkah dengan Islam, Beliau dan para Sahabat ra. menghadapi kesukaran dari tangan-tangan kuffar. Tapi Beliau menjalani berbagai kesulitan itu dengan keteguhan dan meneruskan pekerjaannya. Benar, kesulitan di jalan dakwah memperkuat seorang Muslim di atas jalan dakwah, seiring dia terus ingat bahwa Allah Swt. menempatkan para hambanya dalam cobaan dan kesulitan untuk mengetahui siapa di antara mereka yang paling patuh kepada-Nya. Allah Swt. berfirman dalam Qur'an,
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. [Terjemah Makna Qur'an Surat al-Baqarah (2) : 214]
Dan Allah Swt. Berfirman,
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, [Terjemah Makna Qur'an Surat al-Baqarah (2) : 155]
Jadi seorang Muslim harus memikul semua kesulitan dan cobaan dalam jalan Deen dengan kesabaran dan keteguhan. Kaum Beriman yang benar yang tegar meskipun semua kesukaran itu adalah mereka yang akan disediakan Jannah di Hari Akhir.
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang mukmin lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga Adn. Dan keridaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar. [Terjemah Makna Qur'an Surat at-Taubah (9) : 72]
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. [Terjemah Makna Qur'an Surat al-Nur (24) : 55]
Dan perkara ini adalah sumber kepuasan bagi Kaum Beriman yang dengan izin Allah Swt. situasi yang menyedihkan Umat akan berubah dalam waktu yang sangat dekat dan Allah Swt. akan menganugerahi Umat ini dengan Khilafah, yang di bawah naungannya Kaum Muslimin akan aman dan sejahtera. RasulAllah Saw. telah memberi kita kabar gembira untuk pendirian kembali Khilafah dalam berbagai hadits. Beliau Saw. bersabda,
“Akan ada fase kenabian di tengah-tengah kalian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Kemudian akan ada fase Khilafah berdasarkan metode kenabian. Dengan kehendak Allah, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Kemudian akan ada fase penguasa yang zalim, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Lalu akan ada fase penguasa diktator, ia akan tetap ada, kemudian Dia akan mengakhirinya, jika Dia berkehendak untuk mengakhirinya. Setelah itu, akan datang kembali Khilafah ala Minhajin Nubuwah (berdasarkan metode kenabian).” Kemudian Baginda صلى الله عليه و سلم diam. (Hadits Riwayat Ahmad)
Kita berdo'a kepada Allah Swt. bahwa Dia akan segera melimpahi Kaum Muslimin dengan Khilafah dan bahwa kita adalah para tentara Khilafah ini, kita menaikkan bendera Islam dan mengambilnya dari kesuksesan yang satu ke kesuksesan yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar