Bersungguh-Sungguh Berjuang Mewujudkan Kebangkitan
Pemerintahan Islam Dengan Metode Rasul Mendirikan Negara Khilafah Islam
Penutup
Kami
berharap kepada Allah Swt., permasalahan yang kami paparkan ini telah sesuai
dengan ketentuan-Nya. Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Kami pun berharap,
buku ini telah mencapai tujuan yang telah kami tetapkan untuk apa buku ini
ditulis. Buku ini tidak kami tujukan untuk mendapatkan materi atau tujuan
keduniaan lainnya, tetapi hanya kami tujukan sebagai andil saham dalam
menjelaskan metode sahih bagi para aktivis yang ikhlas, yang berjuang bagi
kebangkitan umat dan melanjutkan kehidupan Islam. Tidak ada yang
lebih sahih dari metode Rasul Saw. dalam menjalankan dakwah, menghasilkan
perubahan dengan mewujudkan masyarakat Muslim dan mendirikan Daulah Islamiyah.
Penjelasan
metode ini tidak lain ditujukan sebagai andil yang saya haturkan ke hadapan
harakah-harakah, organisasi dan partai-partai Islam yang berjuang meninggikan
kaum Muslim dan membangkitkan mereka dengan kebangkitan yang sahih, yang tegak
di atas hukum syariah, yang menuntaskan kewajiban melanjutkan kehidupan Islam.
Saya
berkeyakinan bahwa banyak di antara mereka yang lebih bersemangat dari saya
atas hal itu. Banyak dari mereka yang lebih fakih dari saya dalam hukum-hukum
Islam dan lebih luas penguasaannya atas ajaran-ajaran Islam dan sirah Rasul
Saw. dan para Sahabat beliau. Hanya saja, saya berkehendak ikut andil
sungguh-sungguh dan ikut serta dengan penuh kejujuran dan keikhlasan. Dengan
itu, keagungan dan kemuliaan kembali pada Islam, dan kaum Muslim kembali
memiliki posisi yang sesuai di tengah-tengah bangsa-bangsa di dunia. Semoga
kesungguhan yang baik ini membuahkan hasil secepat mungkin.
Musuh-musuh
Islam tengah menunggu-nunggu hal itu. Mereka telah membangun rencana. Mereka
melakukan upaya dengan cepat untuk menghalangi kembalinya Islam ke
tengah-tengah realitas kehidupan. Mereka memahami bahaya hal itu atas mereka.
Oleh karena itu, kita dapat melihat mereka telah menyusun makar dan tipudaya.
Mereka menyelenggarakan berbagai diskusi, menyiapkan berbagai pembahasan dan
kajian secara detail untuk membahas hakikat Islam agar memungkinkan mereka
meraih apa yang bisa mereka raih darinya. Mereka tidak menyimpan daya
sedikitpun. Mereka melakukan semua itu secara terang-terangan tanpa malu dan
takut. Bahkan mereka telah memposisikan Islam sebagai musuh mereka,
menggantikan Komunisme yang telah runtuh.
Karena
itu, saya mendapatkan bahwa wajib bagi kita memahami berbagai hakikat ini,
menarik diri dari perbedaan dan meninggalkan kesibukan dalam hal-hal cabang dan
parsial. Kemudian kita beraktivitas menyatukan barisan setelah jelas bahwa
metode untuk itu adalah satu dan tidak ada pilihan lain bagi kita untuk
menempuh metode lainnya. Jadi, untuk apa lagi kita masih menunggu-nunggu dan
tidak bergabung dan berjuang? Bukan saatnya untuk melakukan gencatan senjata,
mencari-cari dalih dan bersenda-gurau? Bukankah Islam merupakan agama yang
benar? Bukankah kita adalah Muslim? Bukankah Allah telah mewajibkan kita untuk
menghukumi (memerintah) dengan Islam dan agar kita tidak meridhai apapun
sebagai pengganti Islam?
Hendaklah
kita menyodorkan diri kita untuk berjuang. Hendaklah kita membersihkan diri
kita dari sikap kebencian, mudah tersinggung, dengki atau dendam sebagian
terhadap sebagian yang lain. Bukankah kita rindu satu waktu untuk menyatukan
upaya, mengokohkan barisan dan berlindung dalam satu harakah untuk melaksanakan
aktivitas dengan penuh kesungguhan? Bukankah kita rindu suatu waktu untuk
beraktivitas sungguh-sungguh, melepaskan perbedaan-perbedaan cabang dan jauh
dari saling mencela satu sama lain? Lalu mengapa kita masih menjadi
kelompok-kelompok yang bermacam-macam dan harakah yang beraneka ragam serta
organisasi yang saling mengerti, kalau tujuannya adalah satu dan selama metode
yang wajib adalah satu, yaitu metode Rasul Saw? Apakah semata untuk perbedaan
dan multikelompok? Apakah untuk meraih kepentingan pribadi atau tujuan duniawi
dan kepemimpinan internal? Bukankah kita umat yang satu? Bukankah kita
mengucapkan dengan bibir kita bahwa kita berjuang demi kebangkitan demi
mewujudkan hukum Allah di muka bumi? Bukankah kita mengatakan adanya
kebangkitan Islam secara umum? Jadi untuk apa saling berkelahi satu sama lain?
Untuk apa saling berpecah belah, saling berbeda, saling tuduh dan saling
menjelekkan satu sama lain?
Sesungguhnya
melalui buku ini saya hendak menyampaikan seruan hangat dan seruan yang benar
kepada setiap orang yang memiliki komitmen dengan Islam; kepada semua kelompok,
partai dan organisasi. Hendaklah semuanya menghisab diri sendiri, menelaah
kembali tujuan-tujuannya dari mengkaji kembali metode pencapaian tujuan
masing-masing. Jika metodenya
adalah metode Rasul maka hendaklah ia tetap menjalankan metode itu seraya terus
bertawakal kepada Allah dan tetap memohon pertolongan kepada-Nya.
Jika tidak maka wajib baginya kembali mencari pahalanya dan kembali pada
kebenaran (dengan mengikuti metode Rasul Saw). Kembali pada kebenaran lebih
baik daripada terus dalam kebatilan. Hendaklah ia mencari organisasi atau
kelompok yang berjalan dengan petunjuk Rasul dan bergabung ke dalamnya. Dalam
hal ini, tidak ada sesuatu yang buruk baginya; tidak ada sesuatupun yang
mengurangi kemampuannya melakukan aktivitas; juga tidak ada siapapun yang
mencelanya, selama aktivitas itu ikhlas ditujukan hanya kepada Allah dan selama
tujuan kita adalah al-haq dan ash-shawab (kebenaran).
Bersegeralah
dan percepatlah melakukannya, jangan diperlambat. Bergegas dan bergegaslah
menuju kebangkitan yang kita kehendaki. Sesungguhnya kita menghendaki
kebangkitan masyarakat yang tegak di atas kebenaran dan jauh dari hawa nafsu.
Kita ingin berlepas diri dari menyibukkan diri dari perkara-perkara cabang dan
dalam masalah-masalah khilafiah untuk mempertahankan
eksistensi serta terus dalam kesendirian (eksklusif).
Dari : Seputar Gerakan Islam; Abu Za’rur
Bersungguh-Sungguh Berjuang Mewujudkan Kebangkitan
Pemerintahan Islam Dengan Metode Rasul Mendirikan Negara Khilafah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar