Kebangkitan Islam Sebagai Harapan Masa Depan –
Eksistensi Kebangkitan Islam
Pada
bagian sebelumnya kami telah menjelaskan faktor-faktor yang mengantarkan
kebangkitan, berbagai pelajaran dan hasil-hasilnya. Hal itu memperkuat bahwa
kebangkitan memang mulai terwujud secara nyata di atas Islam. Umat mengharapkan kembalinya pemerintahan berdasarkan hukum Allah.
Umat memandang Islam merupakan harapan umat masa sekarang dan masa depan.
Eksistensi kebangkitan itu jelas bagi semua orang dan tampak nyata bagi pandangan
mata secara langsung maupun tidak. Saya memohon kepada Allah agar kebangkitan
ini mampu meraih tujuan-tujuan yang didengungkan sehingga harapan umat
terpenuhi, angan-angan umat tercapai serta umat terbebaskan dari kondisinya
saat ini.
Yang
tersisa sekarang adalah pertanyaan besar apakah dalam posisi dan bentuknya
sekarang, juga dengan adanya aspek negatif yang telah kami tunjukkan
sebelumnya, kebangkitan ini akan mampu mencapai tujuan yang dituntut. Akankah
umat dapat mencapai harapan-harapan yang didengungkan serta keinginan besar
untuk hidup di bawah naungan Islam, setelah dalam jangka waktu lama Islam
lenyap dari pemerintahan dan dari realitas kehidupan, yaitu
sejak runtuhnya Khilafah Islamiyah tahun 1924?
Jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah perkara yang ringan dan mudah
sebagaimana yang digambarkan sebagian orang. Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
itu menuntut tercapainya sejumlah hal yang hampir tidak mungkin dicapai secara
pasti, atau menuntut kepastian terjadinya sejumlah hal itu. Selain itu,
pertanyaan-pertanyaan cabang yang memiliki hubungan signifikan dengan
pertanyaan-pertanyaan besar itu antara lain:
a) Apakah
harakah-harakah yang ada akan menelaah kembali dan mengoreksi metode
perjuangannya serta hanya berpegang teguh pada metode Rasul Saw. saja?
b) Apakah
harakah-harakah itu akan bersatu dalam satu harakah? Apakah harakah-harakah
yang meyakini bahwa metode sahih yang mengantarkan kebangkitan yang benar
adalah metode Rasul Saw. akan berlindung di bawah panji satu harakah?
c) Apakah
harakah-harakah itu akan melakukan aktivitas sampai batas saling bersaing,
tidak harmonis, bahkan kadang-kadang sampai berkelahi satu sama lain?
d) Apakah
harakah-harakah yang fokus pada masalah furu’
(cabang), parsial, dan masalah-masalah sunnah serta mengesampingkan yang lain
itu akan beralih dari jalan yang ditempuhnya itu, berjuang untuk melakukan
aktivitas penuh kesungguhan dan melakukan aktivitas yang produktif?
e) Apakah
perbedaan itu akan terus dalam kondisi seperti yang ada hingga Allah menyiapkan
satu harakah yang sahih dan berpegang teguh pada metode Rasul Saw. sebagai
sebab datangnya pertolongan, tercapainya tujuan serta tegaknya Negara Islam?
Benar,
jawaban atas berbagai pertanyaan itu bukanlah sesuatu yang sederhana dan
gampang. Oleh karena itu, kami menyerahkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
itu kepada harakah-harakah itu sendiri. Biarlah zaman yang akan menjawabnya.
Hanya saja, kami berkeinginan untuk memperkuat satu perkara penting yang
memiliki korelasi positif dengan kebangkitan, faktor-faktor yang mengantarkan
kebangkitan, pelajaran-pelajaran kebangkitan dan hasil-hasilnya. Di antara yang
terpenting adalah:
Pertama, kita harus mengimani dan tidak boleh ada keraguan
sedikitpun bahwa pertolongan itu semata-mata di tangan Allah Swt. Kita pun
harus mengetahui dengan keyakinan pasti bahwa pertolongan Allah Swt. kepada
kita bergantung pada pertolongan kita kepada agama-Nya.
Hai orang-orang yang beriman, jika kalian menolong (agama) Allah,
niscaya Dia akan menolong kalian dan meneguhkan kedudukan kalian (Terjemah
Makna Quran Surat [47] Muhammad 7)
Kedua, pertolongan pada tahap akhir itu akan diberikan kepada
Islam dan penganutnya yaitu kaum Mukmin yang benar serta melaksanakan amal
salih. Ini sesuai dengan dalil:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan
amal-amal yang salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka beruasa, Dia akan meneguhkan bagi mereka agama
yang telah Dia ridhai untuk mereka, dan Dia akan menukar (keadaan) mereka
sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap
menyembah-Ku tanpa mempersekutukan apapun dengan-Ku. Siapa saja yang (tetap)
kafir sesudah (janji) itu, mereka itulah orang-orang yang fasik. (Terjemah
Makna Quran Surat [24] an-Nur 55)
Rasul
Saw. juga bersabda:
Sungguh perkara (dakwah) ini akan mencapai apa yang dicapai oleh malam
dan siang. Allah tidak meninggalkan satu rumah pun baik di kota maupun di
kampung, kecuali Dia memasukkan ke dalamnya agama ini dengan keperkasaan Yang
MahaPerkasa dan kehinaan orang-orang yang rendah, keperkasaan yang Allah
menjadikan Islam perkasa dengannya dan kehinaan yang dengannya Allah
menghinakan orang-orang kafir (Hadits riwayat Ahmad, ath-Thabrani dan
al-Haitsami)
Ketiga, kebangkitan Islam ini akan datang buahnya, baik dalam
waktu yang cepat maupun lambat. Namun, semua itu bukan berarti akan terwujud
dengan hanya duduk-duduk dan menunggu tercapainya pertolongan. Sebab, yang
demikian dinafikan oleh adanya kewajiban beramal salih. Lagipula, datangnya
pertolongan Allah itu disyaratkan adanya pertolongan kita kepada agama-Nya.
Bahkan sangat penting para aktivis yang ikhlas itu mengerahkan segala
kesungguhan dan daya-upayanya, bahkan untuk melipatgandakan upayanya. Hal itu
dibarengi dengan kesanggupan menanggung kesulitan, apapun bentuknya. Mereka
harus menghiasi diri dengan kesabaran dan keteguhan dalam kebenaran. Mereka
harus berpegang teguh dengan mabda’ (ideologi) Islam dan
pada metode Rasul Saw. hingga tercapai yang mereka inginkan.
Keempat: Sesungguhnya
kebangkitan Islam yang dimaksud adalah kebangkitan yang tegak di atas Islam
baik terkait dengan fikrah (ide/pemikiran), thariqah (metode), akidah, aktivitas, konstitusi dan manhaj
hidup. Kebangkitan itu sendiri harus dibingkai oleh metode
Rasul Saw. dalam mewujudkan Daulah Islamiyah dengan dasar-dasarnya, tanpa
keluar darinya sedikitpun, meskipun dibarengi dengan cara (uslub) dan sarana
(wasilah) yang berbeda-beda. Dengan seizin Allah, kebangkitan ini akan dapat
diwujudkan. Kebangkitan itulah yang akan mewujudkan angan-angan dan harapan
umat, mengembalikan keagungan dan kemuliaan Islam, mengembalikan kaum Muslim
pada posisi yang sesuai di tengah-tengah umat di seluruh dunia. Dengan itu,
umat Islam akan menjadi markas (pusat) kepemimpinan dunia. Daulah Islam akan
menjadi negara terdepan (superpower) di alam ini. Daulah Islam akan membawa
petunjuk kepada umat manusia seluruhnya serta membebaskan mereka dari kezaliman
dan penghambaan atas sesama manusia. Daulah Islam akan mencegah terjadinya
kezaliman serta perbuatan melampaui batas, tirani dan perpecahan. DAULAH ISLAM
akan menjadi pengemban pelita hidayah ISLAM dan tuntunan ISLAM yang akan
memberikan kebahagiaan yang dicari-cari.
Dari : Seputar Gerakan Islam; Abu Za’rur
Kebangkitan Islam Sebagai Harapan Masa Depan – Eksistensi
Kebangkitan Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar