Kelinci percobaan dalam uji coba nuklir
33. Selama
bertahun-tahun hak-hak tentara angkatan bersenjata AS dan Inggris terus menerus
dilanggar. Para tentara itu diberi obat halusinasi, dikirim ke pertempuran
tanpa diberi latihan atau mendapat perlindungan yang memadai, juga semua tindakan
tak berperikemanusiaan ditimpakan kepada tentara angkatan bersenjata AS dan
Inggris. Sehubungan dengan isu terkini ihwal senjata pemusnah massal, ada
dua cerita yang muncul ke permukaan mengenai bagaimana perasaan pemerintahan AS
dan Inggris terhadap keadaan tentara dan warga sipil mereka. Baru-baru ini
Pentagon mengakui bahwa para tentara yang terlibat dalam uji coba senjata kimia
dan biologi pada tahun 1960-an, kemungkinan tidak diberi tahu sama sekali
mengenai percobaan rahasia yang dilakukan di laut. Beberapa ujicoba menggunakan
racun syaraf militer paling mematikan, yaitu VX. Pejabat tinggi Departemen
Pertahanan AS mengatakan ribuan rakyat sipil Hawaii dan Alaska juga tidak
menyadari bahwa di sekililing mereka terdapat banyak bakteri yang merupakan
senjata kuman, seperti anthraks. Menurut laporan Pentagon, dalam uji coba yang
dilakukan di Alaska, para tentara dengan menggunakan pakaian pelindung
didekatkan ke racun syaraf yang mematikan tersebut, termasuk VX. Sedangkan uji
coba di Hawaii menggunakan zat halusinasi yang dikembangkan menjadi senjata
kimia. VX merupakan racun syaraf yang canggih, bisa bertahan di lingkungan
lebih lama dibandingkan dengan yang sejenis. Uji coba itu dilakukan untuk
mengukur seberapa lama VX akan tetap mematikan dan sebaik apa prosedur dekontaminasi
yang dilakukan.
34. Baru-baru ini, sebuah klaim ganti rugi menjadi berita utama di Inggris.
Sejumlah mantan tentara berusaha memperoleh ganti rugi karena telah dijadikan
saksi peledakan nuklir di Pasifik Selatan. Tetapi apa yang sebenarnya dialami oleh
ribuan tentara muda di Christmas Island 40 tahun yang lalu itu? Saat itu
merupakan puncak perang dingin dan ribuan tentara Inggris dikirim ke Pasifik
Selatan untuk menyaksikan uji coba ledakan senjata nuklir. Kebanyakan mereka
baru berusia belasan tahun atau 20-an, dan sedang melaksanakan tugas wajib
militernya. Bagi mereka, iklim Christmas Island yang hangat dan eksotis
merupakan sebuah pelarian yang menyenangkan dari penderitaan yang mereka alami
pasca perang Inggris. Para tentara itu diperintahkan untuk merunduk beberapa
saat sebelum ledakan terjadi. Tak banyak upaya yang dilakukan untuk melindungi
kesehatan mereka dari radiasi radioaktif. Padahal mereka berada dalam jarak
hanya 30 mil dari tempat ledakan. Mereka diperintahkan untuk membelakangi ledakan
atau mengenakan celana panjang.
Kesimpulan
Seperti yang telah kita bahas, sistem kapitalisme sedang mengalami
keruntuhan dari dasarnya. Kapitalisme sekarang ini hanya ditopang oleh
sekelompok elit yang putus asa melihat keuntungan mereka terancam. Inilah
saatnya bagi kita untuk mengutip pernyataan pendahulu George W. Bush, William
Jefferson Clinton, sang Presiden AS ke-42, sebagai penutup bab ini. Tidak
seperti penerusnya, yakni Presiden Bush, Bill Clinton dikenal memiliki
kecakapan berorasi dan prestasi akademik yang bagus. Dia dikenal sebagai orang
yang mengetahui hakikat sistem yang ia terapkan. Apakah pernyataan berikut ini
merupakan refleksi dari apa yang buku-buku sejarah jadikan acuan atau hanya
sebuah ironi belaka? ‘Kita lahir dengan sebuah deklarasi kemerdekaan yang
menyatakan bahwa kita semua diciptakan sama dan oleh sebuah konstitusi yang
mengabadikan perbudakan. Kita berjuang dalam perang sipil yang berdarah untuk
menghapuskan perbudakan tetapi kita tetap tidak mempunyai kedudukan yang sama
di hadapan hukum dalam beberapa abad setelahnya. Atas nama kebebasan, kita
mengalami kemajuan sampai ke luar negeri tetapi kita telah mengusir penduduk
asli Amerika dari tanah airnya. Kita menyambut para imigran tetapi setiap
gelombang imigran yang datang itu telah merasakan pedihnya diskriminasi’
[Presiden Clinton dalam pidato di Universitas California, tahun 1997].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar