- Dari Ummu Salamah r.a. dia berkata: “Pada suatu malam Rasulullah SAW bangun dari tidurnya dalam keadaan terkejut seraya berkata: “Subhanallah, perbendaharaan rezeki dan fitnah-fitnah apalagi yang diturunkan Allah malam ini? Siapa yang mau membangunkan isteri-isterinya untuk shalat? Berapa banyak wanita-wanita yang berpakaian di dunia, kelak telanjang di akhirat”. (H.R. Bukhari dan at-Tirmidzi)
Ini adalah mimpi kenabian yang
dianugerahkan Allah kepada Rasul-Nya, Muhammad SAW. Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya dia
telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar”.
(QS. An-Najm :18). Terlihat perbendaharan harta dunia yang Allah turunkan dan
harta-harta terpendam yang dibukakan kepada manusia, kemampuan mereka untuk
menundukkan alam, namun anugerah harta benda itu diikuti oleh fitnah.
Manusia akan
banyak terperdaya oleh ilmu, inovasi dan
kenikmatan dunia, sehingga melupakan janji Allah dan hari pertemuan dengan-Nya.
Manusia banyak yang terperdaya
oleh kekuatan dan kemampuannya dalam memperalat orang lain, sehingga
kesombongan mendominasi, memunculkan kerusakan di antara manusia, pertarungan demi hawa
nafsu, memperbesar kezaliman hingga mereka merasakan sebagian dari akibat buruk perbuatan mereka.
Pintu keselamatan dari badai
ini adalah dengan mengingat hari pertemuan dengan Allah dan mempersiapkan diri
menghadapi pertemuan tersebut siang dan malam dan tidak terperdaya oleh
fatamorgana dunia.
Setiap
muslim yang sadar harus memenuhi kewajiban mendakwahkan al-Qur’an dan as-Sunnah
kepada manusia dengan berbagai sarana. Hingga perkara Islam dan kaum Muslimin
menjadi perkara utama yang dipentingkan oleh umat. Hingga umat tidak lagi
tertipu oleh tipuan sekularisasi dunia yang mencitrakan hal-hal tidak berguna,
sia-sia, dan pemborosan sebagai hal-hal mulia. Tipuan semacam ini bisa berupa
keglamoran selebritis, musik-musik dan penyanyi-penyanyi, rokok, permainan,
sepak bola, novel-novel, komik-komik, lawakan, pacaran pergaulan bebas
(mendekati zina), dan sebagainya. Kaum kapitalis zalim, jaringan bisnis yahudi,
dan antek-antek mereka telah lama mengeruk keuntungan besar dari perbuatannya
merusak manusia. Mereka bersama iblis menggandeng manusia ke kobaran Api
Jahannam. Kaum sekuler, liberalis, serta para pengikut setan terus berusaha
meracuni umat dengan berbagai tipuan yang menjauhkan manusia dari mengurus berbagai
perkara penting, kewajiban-kewajiban, menolong saudaranya, melawan kezaliman
dan kebatilan, amalan-amalan yang memperkuat langkah menuju kejayaan ideologi
Islam, yang akan mengantarkan pada kemewahan Surga dan keselamatan dari siksa
Neraka.
Ideologi Islam yang
diemban oleh seorang Muslim membuatnya mampu melihat jelas fitnah-fitnah yang memasuki setiap rumah, isi koran atau majalah yang bertentangan dengan syariah, dan siaran-siaran yang merupakan bagian dari makar para
setan dari golongan manusia. Televisi telah memasukkan kepada kita budaya kufur
dengan mengandung ide-ide kufur, yaitu
budaya liberal, lepas dari akhlak, mengubur syariah.
Kaum kafir imperialis dan antek-anteknya juga menggunakan media massa untuk
tetap menundukkan manusia di bawah kekuasaan sistem kufur, di bawah hukum-hukum
kufur, mendoktrin umat dengan seruan ashobiyah/nasionalisme, sekularisme,
menyembunyikan dari umat dampak-dampak buruk akibat kezaliman sistem kufur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar