- Diriwayatkan dari Dhamrah bin Habib bahwa Ibnu Raghab al-Ayadi berkata kepadanya: Abdullah bin Huwalah al-Azdi –sungguh dia pernah menginap di rumahku- berkata kepadaku: “Pada suatu ketika Rasulullah SAW mengutus kita memeriksa kota Madinah dengan jalan kaki untuk menemukan sesuatu. Kami melaksanakannya dan kembali dengan tidak menemukan apa-apa. Nabi SAW melihat kepayahan di wajah kita, lalu beliau berdiri di tengah-tengah kita dan berkata: Ya Allah, Jangan engkau bebankan mereka kepadaku sehingga aku lemah, jangan Engkau bebankan mereka kepada diri mereka, sehingga mereka tidak mampu menahannya dan jangan Engkau bebankan kepada orang lain, sehingga orang-orang itu mengusai mereka. Kemudian beliau berkata: “Sungguh kalian akan membebaskan Syam, Romawi dan Persia, sehingga salah seorang di antara kalian memiliki unta sekian-sekian, sapi sekian-sekian dan domba sekian-sekian. Sampai ada seorang di antara kalian yang memberikan seratus dinar, namun dibenci”. Kemudian beliau meletakkan tangannya di atas kepalaku (atau ubun-ubunku) seraya berkata: Ibnu Hawwalah! Apabila engkau melihat khilafah berdiri di tanah suci (Baitul Maqdis), ketahuilah sesungguhnya, kegoncangan, musibah dan kejadian-kejadian yang besar sudah dekat. Hari Kiamat pada hari itu lebih dekat kepada manusia daripada tanganku yang ada di atas kepalamu ini”.
(H.R. Imam Ahmad. disebutkan dalam kitab al-Fathur Rabbani: Abu
dawud juga meriwayatkan hadits yang hampir sama dan juga al-Hakim dalam
kitabnya al-Mustadrak dan dia berkata: “Sanadnya shahih namun Bukhari
dan Muslim tidak meriwayatkan dalam kitab shahih mereka”. pendapat al-Hakim ini
didukung oleh Imam adz-Dzahabi)
Dalam hadits ini terdapat
tanda-tanda hari Kiamat dan permulaannya, yaitu: berdirinya khilafah di tanah suci (Baitul Maqdis), dan
kemakmuran bertambah banyak sampai-sampai seseorang membenci pemberian seratus
dinar. Kita tidak tahu kapan
akan berdiri khilafah di Baitul Maqdis.
Namun kita tahu bahwa khilafah rasyidah yang mengikuti manhaj kenabian tidaklah
tegak melainkan dari pertolongan Allah SWT. Dan pertolongan Allah SWT tidaklah
turun melainkan jika umat ini berusaha mengubah apa yang ada pada dirinya
sendiri yaitu pemikirannya dan perbuatannya dari teracuni ideologi kufur
menjadi murni berideologi Islam. Umat yang memenuhi kewajiban dakwah dengan
metode Rasul SAW dengan tanpa henti. Umat yang terus berusaha memenuhi
kewajiban tegaknya khilafah ala minhaj an-nubuwah, mereka terus bergerak menyadarkan
manusia termasuk tokoh-tokoh yang berpengaruh dan militer sehingga mereka semua
mau memenuhi kewajiban menegakkan sistem Islam yang tidak terkotori oleh sistem
kufur di segala bidang.
Dengan berdirinya khilafah rasyidah di
Baitul Maqdis maka kezaliman dan kebatilan yang telah mendera umat hingga
hitungan abad diganti oleh Allah Swt. dengan pertolongannya yaitu rahmat sistem
syariah Islam dan kebenaran aqidah Islam hingga barokah di segala segi
kehidupan bertaburan memenuhi seantero wilayah khilafah yang terus meluas.
Kemudian setelahnya akan kembali muncul
peristiwa-peristiwa besar seiring berjalannya waktu dan takdir menuju hari
kiamat. Maka siapapun yang tetap bertekad dan berusaha melakukan amal terbaik,
mengusahakan terpenuhinya kewajiban agung dan teramat besar dampaknya bagi umat
manusia yaitu tegaknya syariah Islam keseluruhan dengan negara khilafah,
niscaya Allah Swt. akan memberi ganjaran yang terbaik. Aamiin ya ArhamaRahimin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar