RAHMAT DAN BERKAH PENERAPAN SYARIAH
ISLAM SEMPURNA
Para musuh
Islam berupaya menyelewengkan sikap Umat Islam mengenai Syariah. Mereka
menghembuskan pandangan kepada orang-orang bahwa merujuk kepada Islam berarti
merujuk kepada masa keterbelakangan dan kesuraman kehidupan.
Peradaban
Islam yang terwujud dengan kekuasaan Negara
Khilafah Islamiyah (Negara wajib penerap Syariah lengkap) telah mengantarkan
kehidupan manusia kepada kondisi yang lebih baik, dan memunculkan para pakar
dan guru dalam berbagai disiplin ilmu. Kaum Muslimin Arab adalah orang pertama
yang menggunakan “Bushlah” (kompas) dengan bentuk yang menawan yang
digunakan bersama peta. Hal itu dilakukan dalam perjalanan kaum Muslimin ketika
mengarungi lautan luas dan samudera. Kaum Muslimin juga mempunyai jasa besar
dalam pengembangan industri kertas. Yahya Albarmaki, seorang pejabat Khilafah
Bani Abbasiyah di bawah Khalifah Harun Ar-Rasyid telah mendirikan pabrik kertas
pertama di Baghdad kira-kira pada tahun 800 M. Kaum Muslimin juga dianggap
sebagai pendiri ilmu matematika, dan peletak dasar ilmu teknik terapan dan ilmu
segitiga.
Abu Zakariya
Ar-razi pakar dalam ilmu kedokteran. Abu Bakar Al-khawarizmi dalam ilmu pasti
atau matematika dan imu astronomi. Ibnul Haytsam dalam ilmu alam dan ilmu
optik. Abu Zakariyya Al-awwam dalam ilmu botani atau tumbuhan. Abul Qasim
Az-zahrawi dalam ilmu bedah (forensik). Dan masih banyak ahli lain yang
nama-nama mereka diabadikan sejarah. Para pakar dan cendekiawan. [disarikan
dari Amir syakib arsalan, limadza ta’akhkhra
alMuslimun walimadza taqaddama ghairuhum hal.605] Mereka juga menciptakan
bubuk mesiu yang mempunyai kekuatan besar. [Fathi
ridlwan, alIslam walMuslimun hal.485] Para ahli dan pakar serta bermacam
keberkahan dan rahmat lainnya tercurah deras selama sistem Syariah keseluruhan
diterapkan termasuk Syariat mengenai Khilafah. Tidak boleh ada bidang kehidupan
manusia yang luput dari ketundukan terhadap Syariah Islam.
Berikut ini
persaksian para ilmuwan dan cendekiawan Eropa tentang kemajuan ilmu pengetahuan
Daulah Islam:
Privolt dalam
bukunya “membangun manusia” menyatakan: Ilmu pengetahuan merupakan andalan
peradaban Arab bagi dunia modern saat ini. Bukan ilmu saja yang mengembalikan
kehidupan negeri Eropa, namun pengaruh dan beragam faktor lainnya yaitu dampak
peradaban Islam yang berpengaruh dan pancarannya menyinari kehidupan bangsa
Eropa.
Tidak ada
satu segi kemakmuran Eropa kecuali memang pantas untuk dikembalikan asalnya
kepada faktor-faktor kebudayaan Islam. [Mohammad
Quthub: Hal nahnu Muslimun hal.61-62]
Richard Coul
berkata: Eropa banyak mengikuti negeri Spanyol yang waktu itu merupakan
kedaulatan arab (Andalusia) Pada saat itu Cordova membawa pancaran sinar ilmu
pengetahuan di saat mana ilmu pengetahuan di negeri Eropa lainnya masih surut
seperti sinar yang redup.
Peradaban
agung Islam yang mampu mendirikan bangunan megah seperti istana Hamra’, dan membangun
masjid untuk ibadah seperti masjid Cordova, memberikan kita contoh akan
perbedaan besar antara kaum Muslimin Spanyol dengan kebodohan yang besar yang
melanda negeri Eropa dan negeri lainnya saat itu.
Charles
Singer berkata: Penuntut ilmu yang menggeluti ilmu pengetahuan dan berusaha
mendapatkan faedah pengetahuan, tidak direstui oleh sekolah di Eropa. Demikian
juga orang yang ingin mendapatkan informasi seputar ilmu pengetahuan dan hikmah
Arab. Oleh karena itulah para pencari ilmu banyak yang pergi dan menuju ke
Toledo dan Cordova.
Sarton
berkata: Kaum Muslimin yang merupakan cendekiawan timur telah merealisasikan
pengaruh besar dalam abad pertengahan. Berbagai buku besar dikarang, dan bahan
pelajaran terbanyak menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab ini
pada pertengahan abad ke-8 M sampai akhir abad ke-11 M merupakan bahasa ilmu
pengetahuan dan simbol kemajuan bagi komunitas manusia. Merupakan kebutuhan
mendesak untuk belajar bahasa Arab jika seseorang ingin mengetahui kebudayaan
pada masanya dan kondisi pada zamannya. [Fathi
Ridlwan, AlIslam WalMuslimun hal.485, menukil dari kitab Ma’atsirul Arab Alal
Hadlarah alerubiyyah karya Jalal Mudzhar]
“Pada awal
abad ke-13 M, negeri Islam telah mencapai puncak kemajuan yang agung dalam ilmu
dan kebudayaan. Hal tersebut menjadikan George, raja Inggris pada saat itu
menghubungi khalifah kaum Muslimin agar dapat
mengutus utusan dari puteri-puteri bangsawan Inggris untuk belajar ilmu
pengetahuan di sekolah-sekolah Andalusia.
Raja Inggris
tersebut menuliskan pesan kepada khalifah yang isinya:
“Dari George,
raja Inggris kepada khalifah kaum Muslimin di wilayah Andalusia, pemilik
kebesaran, Hisyam ketiga yang mulia yang ditempatkan dengan pengagungan dan
penghormatan:
“Kami telah mendengar tentang kemajuan besar
yang dicapai beberapa sekolah ilmu pengetahuan dan industri di negara kalian
yang makmur.
Maka kami
bermaksud untuk mengutus puteri-puteri kami guna mengambil pelajaran dari ilmu
pengetahuan yang besar itu. Hal itu agar menjadi permulaan yang baik ketika
kami mengambil kemajuan kalian itu. Semuanya itu untuk menyebarkan cahaya ilmu
pengetahuan di negara kami yang masih diliputi kebodohan dalam empat aspeknya.
Kami telah
mengutus keponakan kami, yaitu puteri Dubant dengan membawa utusan banyak
puteri bangsawan Inggris. Kami mengharapkan agar anda dapat menyambut mereka di
kerajaan anda dan memberikan mereka kelembutan dan agar puteri dan
kawan-kawannya mendapatkan perhatian di sisi kalian dan mendapatkan
perlindungan yang mulia.
Saya telah
menyertakan puteri kami yang masih muda tersebut dengan sebuah hadiah yang
pantas untuk anda yang mulia. Saya berharap anda dapat menerimanya dengan
kebesaran dan kecintaan yang murni dan tulus.
Pelayan
kalian, George.
Maka khalifah
mengabulkan permintaan raja Inggris tersebut dan mengabulkan permintaannya.
Khalifah menyuruh untuk mengajari puteri-puteri tersebut dengan nafkah baitul
mal kaum Muslimin.” [Mahmud
Imarah, Nhwa Usluubun Amtsal lidda’wah Al-Islamiyyah, hal.177]
Demikian itu
keadaan umat Islam ketika mereka memegang teguh kitab Allah dan Sunnah Nabi
mereka. Keterbelakangan bukanlah produk ideologi Islam.
Bagi dunia
Islam untuk kembali kepada kegemilangan, dan kejayaannya yang agung; memulai
hidup baru; memimpin dan menguasai dunia; merealisasikan kejayaan yang dijanjikan
Allah, maka dunia Islam harus membuang seluruh sistem kufur dan menerapakan
Syariah lengkap termasuk Khilafah sebagai institusi wajib penerap Syariah
lengkap. Wajib membuang sistem negara sekular, sistem ekonomi kapitalisme,
sistem peradilan thoghut, sistem sosial liberalisme, sistem pemerintahan demokrasi,
sistem pemerintahan kerajaan, sistem keuangan ribawi, sistem pendidikan
sekular, dsb.
Proyek ini
adalah tugas semua pihak kaum Muslimin, termasuk yang pokok adalah pihak yang
mempunyai kekuatan riil semacam militer. Maka semua pihak harus saling
bekerjasama untuk kebangkitan mengikuti perjuangan dakwah Rasul Saw. menegakkan
Islam keseluruhan. Dan tugas inilah yang harus diemban dan dilaksanakan setiap
Muslim dari umat ini. Dalam kekuasaan ideologi Islam itulah terdapat segala apa
yang dibutuhkan generasi Umat untuk mengurus kehidupan mereka dan menjaga
eksistensi mereka.
RAHMAT DAN BERKAH PENERAPAN SYARIAH ISLAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar