UREA MOLASIS BLOK
Pakan Suplemen
(Permen Jilat Ternak)
Ternak Ruminansia
Steven Moses Djara Bonga
DESA TREKO, KECAMATAN MUNGKID,
KABUPATEN MAGELANG, JAWA TENGAH
LATAR BELAKANG
Ternak ruminansia (sapi, kerbau, kambing dan domba) telah lama dipelihara oleh masyarakat Indonesia, bahkan pemeliharaannya telah menjadi budaya bagi sebagian masyarakat desa. Memelihara ternak pada masyarakat daerah tertentu, menjadi kebanggaan dan merupakan “harta kekayaan”.
Kebutuhan ternak ruminansia akan pakan dapat dipenuhi dari pakan hijauan (rumput atau kacang-kacangan) sebagai pakan basal (utama) dan konsentrat sebagai pakan penguat. Kedua pakan tersebut belum menjamin terpenuhinya unsur-unsur mikro berupa mineral, vitamin dan asan amino tertentu terutama pada ternak yang dipelihara secara intensif.
Dalam rangka terus membina pengembangan ternak, maka perlu dikenalkan berbagai teknologi tepat guna kepada masyarakat. Salah satu teknologi dibidang pakan ternak adalah penggunaan urea molasis blok (UMB) sebagai pakan suplemen pada ternak ruminansia yang ditujukan untuk meningkatkan efiisensi pencernaan, sehingga akhirnya dapat meningkatkan produksi ternak.
Sampai saat ini, UMB telah terbukti telah dapat meningkatkan produktivitas ternak potong maupun perah baik sapi, kerbau, domba maupun kambing.
PERALATAN DAN BAHAN
A. Peralatan yang diperlukan
Timbangan
Alat Pemanas
Wadah pencampur dan pengaduk
Alat pencetak (dapat dari bambu dan pipa paralon)
B. Bahan-bahan berupa :
Molasis (tetes tebu atau gula jawa)
Onggok (limbah dari pabrik tapioka)
Dedak (halus atau kasar); lebih baik yang banyak menirnya
Tepung kedelai (kedelai giling)
Tepung daun singkong kering
Polard (dedak gandum)
Tepung tulang
Laktat mineral (mineral untuk ternak)
Kapur (injet)
Garam dapur
Pupuk urea atau ZA
Bungkil biji kapuk
Bungkil biji kedelai
Bungkil kelapa
Ataupun dapat ditambahakan bahan jamu seperti temu ireng, temu lawak, kunyit dan jahe dalam persentase yang kecil.
FORMULA UMB
Formula yang akan dipaparkan disini adalah formula berdasarkan dinas peternakan, BATAN dan Grati serta formula UMB Plus secara ringkas.
A. Formula BATAN
Jenis bahan | Formula | ||
Kg per 10 kg campuran | |||
I | II | III | |
Molasis Onggok Dedak Tepung kedelai Tepun tulang Tepung daun singkong kering Kapur Laktat mineral Garam dapur Urea Polard Bungkil biji kapuk | 3,3 0,8 1,8 1,3 0,6 - 0,9 0,125 0,75 0,425 - - | 3,9 0,5 1,35 - 0,6 1,45 0,9 0,12 0,75 0,43 - - | 2,925 - - - 0,49 - 0,65 0,085 0,39 0,26 2,295 2,275 |
B. Formula Dinas Peternakan
Jenis bahan | Komposisi | ||
(kg) | |||
I | II | III | |
Molasis Onggok Dedak Polard Tepung kedelai Tepun tulang Kedelai giling Kapur Laktat mineral Garam dapur Urea | 5 1,75 2,5 - 1,75 0,75 - 1,25 0,125 1 0,6 | 3,75 1 - 2,5 1,375 - - 1,25 1,05 0,9 0,6
| 4,25 1,5 2,125 - - - 1,5 1 0,75 0,875 0,5 |
C. Formula Grati
Jenis bahan | Komposisi |
(%) | |
Molasis Bahan PengisiUrea Dedak Polard Bungkil kelapa Bungkil biji kapuk Empelur ampas tebu Serbuk gergaji Bahan PengerasKapur Semen bentonit MgO CaO Bahan TambahanMineral campuran Garam dapur Vitamin | 15 – 79
3 – 15 20 – 30 15 – 23 8 – 15 4 – 22 2 – 8 3 – 7
1 – 3 1 – 10 1 – 3 1 – 2
2 – 10 1 – 2 0,5 – 1 |
D. Formula UMB Plus
Jenis bahan | Formula | ||
Kg per 10 kg campuran | |||
I | II | III | |
Molasis Onggok Dedak Tepung kedelai Tepun tulang Tepung daun singkon Kapur Laktat mineral Garam dapur Urea Polard Bungkil biji kapuk Tetra misol HCl | 3,3 0,775 1,775 1,275 0,575 - 0,875 0,1 0,725 0,4 - - 0,2
| 3,9 0,475 1,325 - 0,575 1,425 0,87 0,1 0,725 0,405 - - 0,2 | 2,925 - - - 0,465 - 0,625 0,06 0,365 0,235 2,27 2,25 0,2 |
PEMBUATAN UMB
Pembuatan UMB dimulai dari pencampuran bahan, penga-dukan, pemanasan, percetakan sampai pengemasan. Rangkaian proses pembuatan UMB tergantung pada formula yang dipergunakan dan tujuan pemeliharaan ternak. Namun, secara garis besar proses pembuatan UMB dapat dibedakan menjadi tiga cara, yaitu secara dingin, hangat dan panas. Untuk itu, pada setiap formula diatas rekomendasi cara pembuatannya harus digunakan; akan tetapi pada kesempatan tersebut hanya diperkenalkan pembuatan secara panas.
Berikut ini cara pembuatan UMB secara umum :
Bahan di timbang sesuai dengan komposisi yang diinginkan.
Bahan yang berbentuk padat atau kering dicampur, dimulai dari yang jumlahnya paling sedikit, lalu ditambahkan ke bahan yang lebih besar sambil diaduk sampai rata.
Setelah itu ditambahkan bahan yang cair sedikit demi sedikit sam-bil diaduk sehingga tidak terjadi gumpalan-gumpalan.
Semua campuran tadi dipanaskan sambil terus diaduk sampai merata panasnya, lamanya pemanasan tergantung pada cara yang dipilih. Untuk cara dingin tidak dipanaskan, cara hangat dipa-naskan 3 – 4 menit dengan suhu tidak lebih dari 40 0C, sedangkan secara panas dipanaskan 20 menit dengan suhu 100-120 0C.
Adonan UMB didinginkan dengan meletakan adonan pada suhu kamar.
Hasil cetakan dikemas dengan plastik bening untuk memudahkan pengontrolan kualitas (mutu) UMB yang dihasilkan.
Pakan suplemen ini tahan sampia 3 – 6 bulan.
PEMBERIAN UMB PADA TERNAK
UMB diberiakan dengan cara diletakan di tabung bambu atau dikotak pakan. Pakna suplemen ini diberikan pada pagi hari, jumlah-nya disesuaikan dengan tingkat konsumsi yang dianjurkan pada setiap jenis ternak. Untuk ternak besar (sapi dan kerbau) mencapai 350 gram/ekor/hari; kambing dan domba sebesar 120 gram/ekor/hari.
UMB YANG BAIK (BERMUTU)
BERMUTU | TIDAK BERMUTU |
Warna : Coklat matang Bau : Aroma khas molasis (tetes) Rasa : Asam, manis dan gurih Nilai pH : 3,5 – 4,2 Tekstur : Padat, kenyal, kesat dan tidak berlendir
| Belang berbintik putih Busuk tengik Sangat asam Lebih dari 4,2 Bergumpal, pecah, basah dan berlendir
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar