Kondisi Parah Demokrasi India – Daftar Kondisi Buruk India
Demokrasi dalam Krisis
Bagaimana Sistem Politik Islam Memastikan Good Governance
India
Retorika
India menampilkan dirinya sendiri sebagai demokrasi terbesar di dunia. Dengan populasi 1.1 miliar orang ia adalah populasi terbesar kedua di dunia. Dalam dekade terakhir pertumbuhan perekonomian India telah tinggi dengan sektor spesifik seperti IT dan industri film sekarang tersohor sedunia. Banyak pebisnis India telah membeli perusahaan-perusahaan asing dan telah menjadi konglomerat-konglomerat besar seperti Ambani, Mittal dan Tata. Pandangan umum seantero dunia adalah bahwa India sedang booming.
Realita
a. Korupsi India mungkin memang demokrasi terbesar tapi ia juga satu yang paling korup. Politik India diinfeksi dengan nepotisme, sogok-menyogok, kriminalitas terorganisasi dan suap-menyuap. Setelah pemilihan umum 2009 berbagai kelompok yang mengerjakan reformasi elektoral menilai bahwa 153 MP (29% dari semua MP) yang terpilih dalam parlemen India menghadapi beberapa jenis tuntutan kriminal dengan 74 menghadapi tuntutan-tuntutan kriminal serius termasuk berbagai pembunuhan dan perang geng.
b. Kemiskinan Meski berbagai usaha oleh para politisi India untuk menampilkan keseluruhan India sebagai memukau, hampir 75% atau 828 juta populasi India hidup dengan kurang dari 2 dollar sehari. Sebagai prosentase ini mengungguli Sub Sahara Afrika dan hampir 2 kalinya China non-demokrasi. Lebih dari 42 juta orang India hidup di daerah kumuh yang mana 45%-nya tidak punya akses atas fasilitas-fasilitas sanitasi tertingkatkan. Lebih dari 1/2 orang di dunia yang harus BAB (buang air besar) di tempat terbuka, hidup di India. 1/4 kematian bayi baru lahir di dunia terjadi di India. Sekitar 5 juta orang India mati karena penyakit kardiovasikular (jantung dan pembuluh darah) setiap tahun dan 2 juta mati karena meminum air terkontaminasi. 1 anak mati karena suatu penyakit yang bisa dicegah setiap 15 detik. 1 Wanita mati dalam melahirkan setiap 5 menit. Meski kekuatan besar dan kewirausahaan kewarganegaraan India, para politisi demokrasi India telah mengecewakan rakyat India.
c. Ketimpangan Jender Para wanita terepresentasi secara disproporsional di antara kaum miskin India: 1/2 dari mereka tidak bisa membaca. Preferensi atas anak laki-laki, pembunuhan bayi dan pengabaian anak-anak perempuan adalah di mana-mana. Dalam beberapa bagian negara itu terdapat hanya 850 anak perempuan untuk tiap 1.000 anak laki-laki.
d. Tingkat Melek Baca Rendah Meski berbagai kemajuan India dalam teknologi informasi dan telekomunikasi global, 1/3 populasinya tetap buta huruf dan hanya 15% anak-anak mencapai Sekolah Menengah Atas dan hanya 7% lulus. 25% posisi mengajar seantero negara kosong, dan 57% professor kekurangan baik master maupun Ph.D., menurut laporan regulasi baru-baru ini. Meskipun berbagai universitas India memproduksi 3 juta lulusan setiap tahun, hanya 15% dari mereka adalah karyawan tepat untuk perusahaan-perusahaan blue-chip (teknologi).
e. Kesenjangan Kekayaan Ketimpangan kekayaan juga meningkat. Berbagai diagram menunjukkan sekarang terdapat 52 milyuner di India, dibandingkan dengan 27 di tahun lalu. Selama berjalannya tahun itu, pasar saham telah memperoleh lebih dari 75% dan perekonomian telah tumbuh hampir 7%, menggelontorkan miliaran dolar ke dalam rekening-rekening bank orang-orang terkaya India. Namun demikian 0.00001% populasi India sekarang merupakan sekitar 1/4 miliaran-dollar produk domestik brutonya.
Buku : Demokrasi dalam Krisis
Bagaimana Sistem Politik Islam Memastikan Good Governance
Satu Pamflet oleh Hizb ut-Tahrir Britain
Hizb ut-Tahrir
Britain
22 Jumada al Awwal 1431 / 6 Mei 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar