Bermimpi Ala Enterpreneur
Kami memilih topik entrepreneur dibanding professional karena kami mempunyai mimpi. Mimpi untuk memiliki dan mengembangkan bisnis kami sendiri, untuk tidak bekerja di perusahaan orang lain, untuk tidak digaji namun menggaji karyawan kita sendiri. Seperti yang ditulis olah Robert Kiyosaki, penulis best seller “Rich Dad Poor Dad”, “ agar kita bias menjadi pengusaha maka kita harus punya mimpi. Kita harus punya tekad besar, kemauan untuk belajar dan punya kemampuan menggunakan dengan benar asset kita yang tak lain merupakan pemberian Tuhan. Jadi, seorang entrepreneur seharusnya berani bermimpi. Apalagi mimpi tidak perlu biaya. Tetapi, masalahnya belum tentu semua orang punya keberanian untuk bermimpi.
Sehingga tidak berlebihan jika bermimpi pun membutuhkan sebuah keberanian. Hal tersrbut terjadi karena terkadang kita masih terpaku pada mitos-mitos yang telah mentradisi di kalangan masyrakat luas. Misalnya, pada mitos yang mengatakan kalau kita mau sukses kita harus punya gelar sarjana. Atau banyak diantara kita yang lebih memilih kepastian dan keamanan dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan orang lain, karena setiap bulan ada kepastian menerima gaji.
Menjadi seorang entrepreneur bias dimulai siapa saja dan dari mana saja. Bias dari lingkungan sekitar atau bahkan berasal dari hobi atau kegemaran kita sendiri. Jika kita suka memasak, kita bisa membuat usaha catering kecil-kecilan. Jika kita suka menjahit, kita bisa membuka usaha konveksi, dsb.
Bahkan barang yang bagi sebagian orang dianggap sampah, seperti daun-daun kering, bulu-bulu unggas, batok kelapa dengan sedikit kreatifitas bisa kita sulap menjadi barang seni yang bernilai ekonomis tinggi. Atau mau mengekor bisnis yang sudah mapan dan sukses, seperti membuka rumah makan ayam goring ala McD namun dengan harga terjangkau. Yang terpenting adalah jangan takut memulai dari hal kecil karena sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil.
Lihat saja kesuksesan AQUA. Hamper semua orang tahu AQUA dan pernah meminumnya, bahkan sekarang ini hampir di setiap rumah terdapat gallon AQUA. Padahal pada awal kemunculannya, AQUA dicemooh banyak orang, bagaimana mungkin orang menjual air putih yang dinasukkan ke dalah botol, padahal kita dapat dengan mudah mendapatkannya di rumah, gratis pula. Namun itulah yang menjadi celah yang dilihat oleh produsen AQUA. Pada saat itu orang belum melihat kepraktisan yang ditawarkan AQUA. Namun lihat sekarang!
AQUA diminati banyak orang, bahkan banyak bermunculan merek-merek Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) lain yang berusaha mengikuti jejak sukses AQUA. Atau tengok saja salah satu entrepreneur sukses Bill Gates dengan perusahaan Microsoft-nya. Berawal dari mimpinya bahwa nantinya semua orang di dunia ini akan memiliki personal computer (PC) di rumahnya masing-masing. Dia mulai membangun perusahaan Microsoft miliknya yang berkembang sangat pesat sehingga mengantarkannya sebagai salah satu orang paling kaya di dunia.
Intinya, kita harus berani bermimpi dan tekad yang besar untuk mewujudkan mimpi tersebut. Di samping itu kita harus berani menanggung risiko, karena risiko akan selalu ada dalam setiap bisnis. Sebagai seorang entrepreneur kita harus menjadikan risiko tersebut sebuah tantangan untuk maju. Jangan takut gagal, karena dari kegagalan itu kita bisa belajar hal-hal yang tidak kita ketahui dan menjadikan kita lebih baik dalam melangkah.
Oleh karena itu, kita harus pintar membaca pasar, mencari celah yang masih kosong, mencari kebutuhan masyarakat yang belum terpenuhi. Dan yang terpenting, tawarkan sesuatu yang berbeda, yang dapat menjadi competitive advantage sehingga membedakannya dari para pesaing
Hal tersebutlah yang mendasari kami ingin menjadi seorang entrepreneur. Karena kita punya mimpi dan tekad yang besar. Bukankan pekerjaan mulia, kita bisa membuka lapangan pekerjaan di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit ini. Untuk itu kita dituntut agar selalu meningkatkan kemampuan kita dan mengembangkan bisnis kita menjadi lebih besar. Tentu saja hal tersebut diimbangi dengan kemampuan kita agar selalu kreatif dan inovatif melihat perubahan di pasar sehingga kita dapat menciptakan produk yang unik yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen dan menciptakan kepuasan bagi para konsumen.
Oleh: somebody
Tidak ada komentar:
Posting Komentar