Khilafah
tidak akan mencari bantuan dari Amerika, Inggris atau negara-negara kolonialis
lain untuk memecahkan permasalahan kaum Muslimin
Hari ini, para penguasa antek di
Dunia Muslim, termasuk Pakistan, mengemis pada negara-negara kolonialis untuk
memecahkan permasalahan mereka, termasuk penjajahan Kashmir dan Palestina,
meskipun negara-negara itu aktif dalam permusuhan melawan kaum Muslim dan
bernafsu mendominasi kaum Muslim. Selain itu, kebanyakan dari permasalahan itu
diciptakan oleh negara-negara kolonialis sendiri. Para penguasa kacung tidak
membuat permintaan tolong ini untuk melegakan kaum Muslim dari penderitaan
mereka, faktanya mereka berkolaborasi dengan negara-negara kolonialis dalam
memastikan berpuluh tahun penjajahan Tanah-Tanah Muslim. Para penguasa kacung
itu, meminta bantuan seperti itu dalam ketundukan kepada para tuan kolonialis
mereka dalam rangka menunjukkan pada Ummah bahwa ia tidak bisa memecahkan
permasalahannya sendiri dan harus bergantung pada para kolonialis. Dengan
melakukannya, mereka memastikan pengaruh berbagai kekuatan kolonialis itu dan
mendesakkan kepentingan-kepentingan mereka melalui interferensi dalam
permasalahan kaum Muslimin.
Khilafah tidak akan meminta bantuan
dari negara-negara kolonialis musuh untuk memecahkan permasalahan kaum Muslim.
Allah Swt berfirman:
“Apakah
kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada
apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka
hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari
thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang
sejauh-jauhnya.” [Terjemah Makna Qur’an Surat (4) An-Nisa
60]
RasulAllah Saw.
Bersabda,
“Jangan
membuat cahaya dari apinya kaum Musyrik” [Hadits Riwayat
Nasa’i]
Khilafah
tidak akan berpartisipasi dalam alat-alat para kolonialis semacam PBB, Bank
Dunia dan IMF
Nyata terbukti bahwa PBB dan berbagai
institusi semacam World Bank dan IMF adalah alat-alatnya para kolonialis. Barat
beraksi memisahkan Timor Timur, di bawah supervisi PBB, tapi resolusinya
mengecam agresi terhadap Kashmir dan Palestina cuma bermanis mulut belaka.
Negara-negara Barat berderap menginjak Piagam PBB sementara menyerang Afganistan
dan Irak, yang juga secara rutin dilakukan negara kerdil Israel. Bagi para
penguasa kacung Piagam PBB lebih penting daripada wahyu. Dan mengenai berbagai
institusi keuangan seperti IMF dan Bank Dunia, berbagai institusi itu terus
digunakan untuk hagemoni ekonomi Barat. Dengan mengikat negeri-negeri Muslim
pada badan-badan kolonialis itu, Barat bisa mencampuri urusan-urusan kaum Muslim
dan memperoleh dominasi atas kaum Muslim, yang merupakan keharaman menurut
Syari’ah. Allah Swt. berfirman,
“Dan
Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk
memusnahkan orang-orang yang beriman.” [Terjemah Makna Qur’an Surat (4) An-Nisa
141]
Selain itu, dasar dari semua
institusi itu adalah sekumpulan piagam dan hukum, yang secara langsung
bertentangan dengan peraturan Islam. Jadi, adalah Haram bagi Khilafah untuk
berpartisipasi dalam institusi dan organisasi semacam itu. Khilafah akan
meluncurkan kampanye kuat untuk mengekspos wajah asli mereka dan mengakhiri
hagemoni mereka, sehingga dunia diselamatkan dari kejahatan berbagai institusi
itu.
Syariah
Islam menentukan berbagai kepentingan negara
Kebijakan luar negeri Khilafah
didasarkan pada peraturan Islam. Memenuhi peraturan itu adalah demi kepentingan
kaum Muslim. Jadi, tidak seperti hari ini, Khilafah tidak akan meminta cek
kosong “kepentingan nasional” untuk menempatkan kaum Muslim dalam penguasaan
para kuffar, dengan menyediakan kaum kuffar dengan basis-basis militer, dukungan
logistik dan intelijen. Sebaliknya, semua sumberdaya kaum Muslimin akan
digunakan untuk memastikan dominasi global oleh Islam.
Politik
hari ini membutuhkan urusan-urusan luar negeri yang diatur oleh
Islam
Hari ini, urusan-urusan internasional
didominasi oleh para kolonialis, negara-negara kapitalis menyuburkan penindasan
dan menyengsarakan sekeliling dunia. Negara-negara kolonialis memunculkan
berbagai perang untuk mengeksploitasi sumber-sumberdaya dunia dan memperbudak
negara-negara di dunia. Kebijakan luar negeri Khilafah tidaklah untuk perolehan
material tapi untuk membawa umat manusia dari kegelapan kekufuran menuju cahaya
Islam. Allah Swt. berfirman,
“Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta
alam.” [Terjemah Makna Qur’an Surat (21) Al-Anbiya 107]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar