Sistem Sosial
Pria
dan Wanita bekerjasama untuk keridhoan Allah Swt.
Sistem
sosial didasarkan pada Syariat Islam, bukannya nilai-nilai rusak Barat
Sistem sosial mengatur urusan-urusan laki-laki dan perempuan
dalam suatu masyarakat. Sistem sosial negara Khilafah akan didasarkan pada
perintah Allah Swt. bukannya nilai-nilai rusak Barat. Hari ini masyarakat Barat
sedang dihancurkan melalui pengadopsian prinsip “kebebasan pribadi,” yang
sepenuhnya menyimpang dari hukum-hukum Allah Swt. Menurut kebebasan personal
seorang pribadi bebas untuk berpakaian merangsang di publik atau memenuhi
hasrat seksual secara Haram. Adalah pemikiran ini yang telah menyebabkan para
pria dan wanita di Barat mengadakan hubungan antara satu sama lain di luar
ikatan pernikahan. Banyak dari generasi baru yang tidak jelas siapa bapaknya.
Selain itu, para ibu yang menjadi orangtua tunggal bertanggung jawab untuk
pemenuhan kebutuhan rumah tangga, mengakibatkan anak yang kehilangan perhatian
kedua orangtua.
Dalam Islam, manusia tidaklah “bebas.” Setiap diri adalah
seorang Abdi (hamba) Allah Swt. Manusia terikat oleh perintah-perintah Allah
Swt. dalam kehidupan kolektif dan pribadi mereka. Selain itu, adalah tanggung
jawab negara untuk memastikan bahwa para warga negaranya menuruti hukum-hukum
Islam. Oleh karena itu, dalam negara Khilafah, tidak akan ada orang yang bebas
minum alkohol atas nama “kebebasan pribadi”, tidak juga mereka akan dibolehkan
melakukan perzinaan. Hukum-hukum Islam akan menjadi dasar di mana
hubungan-hubungan dalam masyarakat didirikan dan Syariat Islam itu akan menjadi
satu-satunya kriteria untuk menghukumi perbuatan-perbuatan individu.
Hak
dan kewajiban dari Allah Swt. atas laki-laki dan perempuan adalah sesuai dengan
kemampuan alami mereka, bukannya konsep Barat tentang “Kesetaraan”
Allah Swt. adalah Pencipta pria dan wanita. Bagi-Nya jenis
yang satu tidaklah lebih dihargai dari jenis yang lain. Bagi Allah Swt. satu-satunya
kriteria penghargaan adalah Taqwa. Allah Swt. berfirman,
Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. [Terjemah Makna
Qur’an Surat (49) Al-Hujurat 13]
Laki-laki maupun perempuan bisa meraih status tertinggi
melalui menyembah Allah Swt. Laki-laki maupun perempuan akan berpartisipasi
dalam masyarakat dalam kapasitasnya sebagai manusia. Jadi, Allah Swt. telah
memberi laki-laki dan perempuan tanggung jawab yang sama dalam hal bahwa mereka
punya kesamaan seperti kebutuhan biologis, insting dan akal. Selain itu, Allah
Swt. telah memberi laki-laki dan perempuan tanggung jawab di mana mereka punya
perbedaan, menurut perbedaan jender mereka.
Di mana ada kesamaan, Sang Pencipta Swt. telah memberi
tanggung jawab yang sama pada mereka; sebagai contoh sholat, puasa, haji,
zakat, mematuhi orangtua, dakwah Islam, meminta pertanggung jawaban pemerintah
dsb. Dan di mana ada perbedaan, Allah Swt. telah menetapkan tanggung jawab yang
berbeda pada mereka. Jadi, jihad adalah kewajiban laki-laki tapi tidak atas
perempuan, laki-laki harus menyediakan pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan perempuan
tidak demikian, kewajiban memasak makanan dan mengurus rumah secara pokok ada
pada perempuan, meski laki-laki (suami) juga boleh membantunya.
Bukannya mengakui keterbatasan akal manusia dan merujuk pada
wahyu Tuhan, Barat malah mengadopsi pendekatan simplistik untuk masalah yang
rumit dengan bersikukuh bahwa pria dan wanita adalah setara dan menimpakan
“kesetaraan” atas mereka. Sebagai hasilnya, wanita menjadi rekan dalam
pencarian penghasilan dan bekerja. Tapi perbedaan biologis wanita berimplikasi
bahwa tanggung jawab melahirkan dan menyusui akan tetap ada padanya. Dengan
cara ini, atas nama “kesetaraan”, pria telah membebani wanita dengan
tanggungjawab pria. Negara Khilafah akan menerapkan hukum-hukum Islam berkaitan
dengan hubungan antara pria dan wanita dan akan membebaskan wanita di dunia ini
dari penindasan sistem kapitalis Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar