Hizb ut Tahrir didirikan pada tahun
1953 M/ 1372 H oleh Syeikh Taqiyuddin bin Ibrahim bin Mustafa bin Ismail bin
Yusuf An-Nabhany, seorang ulama yang meraih level mujtahid mutlaq, seorang hakim
Mahkamah Banding di al-Quds dan seorang politisi ulung. Rumahnya adalah rumah
pengetahuan karena ibunya dan bapaknya adalah ahli hukum. Selain itu, kakek
buyutnya Syeikh dari jalur ibu adalah Ismail bin Yusuf bin Hasan bin Muhammad
An-Nabhany As-Syafii, Abu Al-Mahasin, ahli bahasa, penyair dan seorang hakim
terkemuka dalam Khilafah.
Setelah kematian An-Nabhani di tahun
1977 M/ 1396 H, asistennya, Syeikh Abdul Qadim Yusuf Zalloum menjadi Amir.
Dengan taufiq Allah Swt., dia mengokohkan Hizb di mana ribuan dari ribuan orang
ada di dalamnya dan mengemban pemikiran-pemikirannya dan dengan jutaan
pendukungnya. Hizb bekerja di seantero Tanah-Tanah Muslim, di lebih dari 40
negara, dan merupakan partai terbesar di dunia yang bekerja untuk tegaknya
Khilafah.
Amir yang sekarang, Syeikh Ata Abu
Rushta, mengambil tanggung jawab di tahun 2003 M/ 1424 H. Seorang berpendidikan
insinyur, dia telah aktif di dalam Hizb sejak usia sangat muda. Dia dahulu
asisten Syeikh Zalloum dan seorang juru bicara terkemuka untuk Hizb di Yordania.
Syeikh Ata telah dikurung penjara-penjara para penguasa tiran beberapa kali dan
ditetapkan oleh Amnesty International sebagai “tahanan
keyakinan”.
Di tahun-tahun sekarang, Hizb ut
Tahrir telah menjadi semakin kokoh di dalam Umat. Di 2007, Hizb mengadakan
konferensi yang terbesar dalam bidang kebangkitan Khilafah di Indonesia, dengan
100.000 hadirin serta banyak para peserta di luar gedung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar