Kembalinya Pasukan Islam - Pasukan Tentara Islam akan Kembali
Kebijakan Kafir Barat Untuk Mengekang Semangat Pasukan Islam
Absennya Negara Khilafah Islam adalah pengungkit strategis yang besar bagi kekuatan-kekuatan Barat. Bahkan merekalah yang berkonspirasi dan melucuti otoritas luas Negara Khilafah Islam. Namun, Umat Islam terus memeluk ideologi Islam walaupun ketiadaan Negara Khilafah Islam. Barat memahami fakta ini bahwa Umat Islam berdiri tegak untuk dien-nya. Barat memahami itu, pemisahan fisik dan penghapusan Khilafah tidaklah cukup untuk menutup ancaman-ancaman keamanan mereka dari Umat Islam. Mereka memahami bahwa jikalau angkatan bersenjata Islam dengan suatu cara mengusahakan untuk bersatu itu akan membukukan sejarah kolonialisme Barat dan ideologi kriminal pembunuh ke dalam museum. Terlebih lagi bahkan tanpa kehadiran Negara Khilafah Islam ukuran raksasa kapasitas angkatan bersenjata Islam di seantero benua adalah ancaman konstan bagi mereka. Oleh karena itu Barat telah mendesain berbagai macam kebijakan untuk menekan dan membunuh semangat pasukan tentara Islam yang berani. Rencana jahat ini punya berbagai gaya dan cara termasuk menempatkan pasukan tentara Muslim untuk bekerja “secara sewaan” dalam misi PBB di mana para kolonialis telah meninggalkan jejak kebrutalannya. Karena absennya Negara Khilafah, Barat telah memaksa pasukan tentara Islam untuk melakukan berbagai macam latihan militer bersama dengan Amerika Serikat atau dengan kekuatan-kekuatan Barat lainnya, dan bahkan dalam kejadian yang paling menghina dipaksa menjalankan ‘perang melawan Islam’ di kawasan demi kawasan atas nama kontra terorisme. Benar-benar model jahat pengendalian baik hati maupun fisik angkatan bersenjata Muslim! Dengan desain jahat itu Amerika berharap menjaga kendali ketatnya atas militer luas Muslim!
Pasukan Islam Akan Bangkit Kembali
Kaum Muslimin adalah Kaum Muslimin. Mereka adalah istimewa. Memanglah dalam desain jahatnya Amerika gagal untuk menyadari bahwa Kaum Muslimin bukanlah Red Indians. Meskipun Amerika mungkin lupa, tapi angkatan bersenjata Muslim tidak akan lupa luka-luka dan penderitaan para saudara-saudari Muslim mereka di Abu Ghraib, Bagram, Fallujah, Gaza, Iraq, Palestina, Kashmir, Chechnya, Bosnia, Pakistan, dan di Afghanistan dalam ketiadaan Negara Khilafah Islam. Bala tentara Muslim jelas tidak akan melupakan berbagai penderitaan dan penyiksaan tak terungkap atas para saudari mereka seperti Fatima di Abu Ghraib atau Dr. Afia Siddiqi yang oleh presiden kriminal Pakistan diserahkan kepada Kuffar Amerika demi dollar. Memanglah reaksi pasukan tentara Mesir dalam protesnya atas keputusan Hosni Mubarak untuk menutup penyeberangan Rafah dan memaksa orang-orang Gaza untuk menderita di tangan Israel adalah salah satu contoh demikian. Oleh karena itu, para tentara Muslim dengan akidah Islam yang murni, yakin pada Allah Swt., dan dilejitkan dengan semangat para jenderal generasi-generasi lalu seperti Khalid bin Walid (r.a.), Hamza Ibn Abdul Mu’ttalib (r.a.), Osama bin Zayid (r.a.), Ali Ibn Abi Taleb (r.a.), Salahuddin Ayubi, Muhammad Al Fateh, Muhammad bin Qasim dan lain-lainnya adalah suatu ancaman konstan bagi Barat. Memang, jika Khalid bin Walid atau Salahuddin al-Ayubi versi hari ini bangkit kembali di bawah kepemimpinan Negara Khilafah Islam, tidak David Petraeus, Stanley McChrystal atau Richard Dannatt–nya Barat akan berani untuk melawannya.
Akhirnya, sejarah peradaban manusia adalah saksi bahwa militer Negara Khilafah Islam telah menjadi kekuatan ‘kebaikan dan stabilitas’ untuk dunia selama berkuasanya. Walaupun mempunyai amunisi fisik dan kemampuan yang melimpah dan juga kekuatan militer terbesar di dunia, harus tidak ada yang melupakan fakta untuk siapa angkatan bersenjata Islam bertarung. Apa sumber motivasi mereka? Di mana letak kekuatan mereka? Apa yang membuat mereka sangat ganas dalam memerangi pasukan Kuffar, para musuh Allah Swt.? Apa yang menahan mereka bahkan di medan perang jika seseorang menawarkan perjanjian damai?
Memanglah motivasinya datang dari perintah dan bujukan Allah Swt. ketika Dia Swt. berfirman,
“Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah (kerusakan) dan supaya agama (jalan hidup) itu semata-mata untuk Allah. ...” [Terjemah Makna Qur’an Surat Al-Anfal : 39]
Selain itu, “Seorang laki-laki berkata, ‘Wahai Rasulullah Saw., bolehkanlah melancong (siyaha) bagiku.’ Nabi Saw. menjawab ‘melancong (siyaha) Umatku adalah Jihad (Hadits Riwayat Abu Dawud).” Di Hadits lain Nabi Saw. bersabda “Aku telah diberi kemenangan melalui takutnya musuh, sejauh perjalanan sebulan (Hadits Riwayat Bukhari).”
Dengan motivasi, inspirasi, pemahaman jernih tentang penyebab pertarungan mereka ini, angkatan bersenjata Islam telah dan selalu menjadi militer tak tertandingi dunia yang dengan pertolongan Allah Swt. akan menjaga bumi dari kerusakan sekali lagi ketika kembalinya Negara Khilafah Islam. Memanglah contoh-contoh historis peperangan besar, contohnya ‘Perang Badar’, ‘Perang Yarmuk’, ‘Perang AinJalut’ dan banyak lagi perang melawan pasukan salib dan Kufar seperti yang dipimpin oleh Salahudin Ayubi, Saifuddin Kudus, Mohammed al-Fateh, Tariq bin Zayeed, Muhammad Bin Kasheem dan yang lebih akhir ‘Harb ur-Ramadhan’ tahun 1974 oleh pasukan tentara Muslim Mesir telah menjadi testimoni jelas akan vitalitas, keberanian dan keganasan tak tertandingi angkatan bersenjata Islam dalam berperang untuk agamanya dan tujuannya ‘Jannah - Surga’. Orang juga harus ingat bahwa, sementara pasukan Kafir berperang, mereka mengusahakan korban tentaranya minimal karena mereka tidak mengharapkan apapun di dunia selanjutnya. Maka mereka menjadi terturunkan motivasinya dan mereka meninggalkan melayani militer sebagaimana terjadi di Amerika Serikat hari ini. Sementara angkatan bersenjata Islam dalam perangnya untuk agama melawan tentara kuffar di bawah komando Khalifah, bercerita untuk menjadi martir – syahid dan mencium manisnya Jannah – Surga dalam kematiannya. Memanglah kaum kufar cinta hidup sementara tentara Islam cinta untuk mati dalam kemartiran – kesyahidan. Pemahaman bahwa kematian adalah tak terhindarkan dan tidak ada kematian yang lebih baik daripada kematian demi keridhoan Allah Swt. adalah suatu kehormatan bagi tentara Islam yang beriman. Sesungguhnya kepada-Nya Swt. kembalinya kita semua.
Kembalinya Pasukan Islam - Pasukan Tentara Islam akan Kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar