Letak Strategis Selat Gibraltar, Mediterania, Terusan Suez dan Selat Bosphorus - Kekuatan Geostrategi
Selat Gibraltar, Mediterania, Terusan Suez dan Bosphorus
Mediterania bukan hanya episentrum untuk pertaruhan kekuatan di sepanjang sejarah, tapi juga titik referensi yang darinya mempertimbangkan dunia sekeliling dan di mana mendasarkan teori lintas waktu umat manusia. Sejak 1798 pemain utama dalam “permainan kekuatan” ini adalah Eropa dipimpin oleh British Raj – Kerajaan Inggris dan Perancis dengan Napoleon Bonaparte di satu sisi dan Khilafah Utsmani di sisi lainnya.
Bagi berbagai kekuatan Eropa dan Khilafah Utsmani, Mediterania tetaplah rute paling strategis. Memanglah pembukaan kanal Suez di akhir abad ke-19 telah meningkatkan pentingnya baik Mediterania maupun Selat Gibraltar. Keseluruhan perdagangan antara Eropa dan Asia dan Timur Tengah dilakukan melalui rute penghubung Selat Gibraltar ini melalui Mediterania dan Kanal Suez.
Di sepanjang abad ke-19 hingga pelaksanaan Perang Dunia II, kekuatan-kekuatan Eropa merupakan aktor-aktor eksternal penentu dalam keseluruhan Mediterania yang membantu mereka untuk memenangkan baik Perang Dunia I maupun Perang Dunia II. Di Perang Dunia Pertama Negara Khilafah Utsmani kalah perang karena the Royal Navy – Angkatan Laut Kerajaan Inggris punya kendali strategis atas Mediterania, melintasi Selat Bosphorus untuk masuk ke dalam tanah jantung Khilafah Utsmani.
Selat Gibraltar adalah selat sempit yang menghubungkan Samudera Atlantik ke Laut Mediterrania dan memisahkan Spanyol di Eropa dari Maroko di Afrika. Namanya datang dari Gibraltar, yang kemudian berasal dari Bahasa Arab Jabal Tariq yang artinya “Gunung Tariq”. Adalah Tariq bin Ziyad, yang menaklukkan Spanyol dari basisnya di Maroko. Pada kembalinya Khilafah kawasan tertutup Ceuta akan diambil kembali dari Spanyol untuk memegang kendali selat itu.
Selat Bosphorus memisahkan bagian Eropa Turki dari bagian Asia Turki. Itu juga menghubungkan Laut Hitam dengan Laut Marmara menuju ke Mediterania. Selat itu sangatlah penting dan beberapa perang telah dilakukan antara Khilafah Utsmani dan Rusia termasuk 1877-1878 dan Pertempuran Gallipoli selama 1915 dalam Perang Dunia I. Khilafah Utsmani memiliki kendali penuh atas laut Hitam, secara sejarah dikenal sebagai ‘Danau Utsmani’.
Selat Dardanelles juga di Turki menghubungkan Laut Marmara dan Mediterania. Selama Perang Dunia II hanyalah setelah pembukaan selat itu oleh Turki membantu pasukan sekutu untuk mengamankan kemenangan dalam Perang Dunia ke-2 di Eropa. Selain itu, minyak Rusia, dari pelabuhan-pelabuhan seperti Novorossiysk, diekspor oleh tanker-tanker ke Eropa Barat dan AS melalui Selat Bosphorus dan Dardanelles. Kedua selat itu bisa memberdayakan pengaruh besar terhadap perekonomian Rusia.
Terusan Suez adalah jalur air buatan setinggi permukaan laut di Mesir, menghubungkan Laut Mediterania dan Laut Merah. Dibuka di November 1869, selat ini memungkinkan transportasi air antara Eropa dan Asia tanpa bernavigasi mengelilingi Afrika yang oleh karenanya mengurangi perjalanan 6.000 km dari Eropa ke Asia. Sebelum Nasionalisasi oleh Mesir di 1956, kendalinya dipegang oleh Perancis dan Inggris. Hampir 20% keseluruhan kendaraan di laut berlayar melalui kanal ini, menciptakannya sebagai salah satu sumberdaya strategis unik dunia.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai aktor kuat baru dalam “permainan kekuatan ” untuk the Mediterranean. Namun, dengan Operation Desert Storm – Operasi Badai Gurun di 1991 Amerika Serikat punya kendali baru atas Mediterania. Para pembuat kebijakan Amerika secara aktif terlibat dalam diplomasi Timur Tengah untuk memastikan suatu tempat aman untuk mereka di Mediterania dan di Teluk Persia.
Karena Mediterania adalah gerbang jalur ke Eropa tenggara, juga benua penuh sumberdaya Afrika dan Timur Tengah kaya minyak, bagi Amerika juga bagi Eropa, tempat ini memegang salah satu posisi kunci strategis dalam politik internasional permainan kekuatan selama berabad-abad. Fakta bahwa Inggris mengendalikan komunitas tertutup Gibraltar sejak era kolonialnya telah membantu perdagangannya dengan Eropa tenggara, dengan Timur Tengah dan Asia dengan cukup aman.
Uni Eropa adalah salah satu pasar tunggal terbesar dan area kemakmuran ekonomi dan kestabilan internal dunia paling terkonsentrasi dengan sekitar 500 juta orang. Uni Eropa mendeklarasikan tujuannya untuk merampungkan the Mediterranean Free-Trade Area (MFTA) – Area Perdagangan-Bebas Mediterania di 2010. Mayoritas negara Mediterania di pantai selatan bergantung pada pasar-pasar Eropa dan investasi langsung asing. Perdagangan bilateral antara negara-negara Mediterania dan Uni Eropa akan membuka jalan bagi perdagangan bebas di antara negara-negara Mediterania sendiri yang mana pentingnya Mediterania dan Selat Gibraltar tidak bisa lebih ditegaskan lagi.
Selain itu, Uni Eropa sejauh ini adalah zona perdagangan terbesar di dunia. Seabrek perdagangan ini dilakukan melalui Mediterania lewat kanal Suez. Menurut statistik World Trade Organization (WTO) – Organisasi Perdagangan Dunia, di tahun 2008, Asia adalah partner perdagangan terbesar ke-2 bagi Uni Eropa (nomor 1 di luar Uni Eropa) dengan hampir 1225 miliar US$. Terlebih lagi perdagangannya dengan baik Afrika maupun Timur Tengah berdiri pada posisi ke-4 dengan US$ 356 milyar. Ini adalah suatu dimensi baru dalam pola perdagangan dunia sejak kawasan Asia menjadi blok perdagangan terbesar dengan Jepang hebat, Cina dan ekonomi penting lainnya seperti Korea Selatan, Taiwan, Singapore, India, Malaysia, Indonesia juga Timur Tengah kaya minyak. Oleh karenanya, prioritas perdagangan tradisional antara kedua sisi Atlantik tidak lagi merupakan blok perdagangan nomor 1 dunia. Sejumlah substansial perdagangan antara Eropa Barat seperti Inggris, Irlandia, Denmark, Finlandia, Belgia, Swedia dll dan bagian Tenggara seperti Italia, Yunani, Turki dll dilakukan melalui rute Gibraltar lewat Mediterania. Selain itu, kebanyakan perdagangan antara Perancis, Spanyol, Italy, Yunani dan Rusia dilakukan melalui Mediterania lewat selat Bosphorus, menghubungkan Laut Hitam dan Mediterania, yang dikendalikan oleh Turki. Jalur pipa minyak Baku-Tbilisi-Ceyhan yang diajukan menghubungkan Laut Kaspia dan Eropa tenggara akan melalui Turki yang mempunyai tingkat strategis sangat penting untuk pertumbuhan perekonomian Eropa.
Area Mediterania yang terhubung dengan Gibraltar dan Kanal Suez atau bahkan dengan Bosphorus terhadap Asia Tengah dan Eropa Timur seperti Rusia dengan pengukur apapun adalah salah satu rute dunia terpenting dengan tingkat kepentingan strategis sangat besar. Peran koridor Laut Merah/Laut Mediterania menangani sekitar 80% transportasi laut dunia dari Asia Barat-daya dan Tenggara di satu sisi, dan di sisi lain rute itu melewati Mediterania ke pesisir Atlantik di Eropa dan, Amerika Utara. Segmen paling intensif rute ini adalah navigasi melalui Arabia, Laut Merah dan Laut-Laut Mediterania. Barang-barang dan dagangan diturunkan di palabuhan-pelabuhan utama di Asia Barat daya dan Mediterania di perjalanan ke tujuan-tujuan lebih jauh di Eropa Utara dan Amerika, dan dihubungkan ke tujuan-tujuan minor dengan sistem transportasi lokal. Seseorang tidak bisa mengabaikan berbagai implikasi strategis rute-rute itu dalam perekonomian dunia.
Meskipun terdapat jalur lain bagi Amerika Serikat untuk menghubungkan dirinya sendiri dengan Cina dan Jepang, tapi keuntungan ini ada dalam bentuk perjalanan kurang dari 1 hari, tanpa tempat manapun untuk menambat, dan mengisi bahan bakar dan keuntungan maritim lainnya. Selain itu, untuk mendapatkan akses ke dalam perekonomian Asia Timur lainnya, Subbenua India, rute ini tidak punya alternatif. Selain itu rute melalui Atlantik melewati Kanal Panama dan Pasifik tidaklah berbiaya efektif. Oleh karenanya Amerika Serikat dan Eropa harus mengandalkan lokasi-lokasi strategis Negara Khilafah Islam masa depan. Faktanya Eropa dan Amerika akan tidak punya pilihan dalam hal ini. Tentu saja Negara Khilafah Islam akan menyikapi tingkat pentingnya rute-rute strategisnya untuk membawa bangsa-bangsa lain merendahkan hati di hadapannya.
Kanan: Dari AS ke Cina melalui Atlantik, Selat Gibraltar, Laut Mediterania, Terusan Suez, Selat Malaka. Jarak total 11.628 mil, 22 hari. Mencakup Eropa, Afrika, Timur Tengah dan Asia.
Kiri: Dari AS ke Cina Melalui Atlantik, Terusan Panama, Samudera Pasifik. Jarak total 11.277mil, 21.3 hari.
Selain itu, dalam permainan besar Eurasia, Negara Khilafah Islam masa depan akan menjadi penentu. Hari ini Amerika Serikat sedang berusaha memenangkan negara-negara CIS sebagai bagian dari strategi Barat lebih luas untuk melawan pengaruh berkembang kekuatan-kekuatan regional Rusia dan Cina dan di atas semua itu untuk melawan ancaman-ancaman terbitnya Islam politik. Dengan strategi ini Amerika Serikat memastikan bahwa Eropa tetap di bawah cengkeraman Amerika Serikat dan Rusia tetap di halaman belakangnya dan ancaman masa depan dari terbitnya Khilafah segera ditangani. Di sisi lain Rusia berusaha memenangkan CIS untuk menjaga Amerika Serikat jauh dari batas-batas Rusia sendiri. Dalam permainan ini Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Georgia, Ukraine, Belarus bekerja sebagai papan catur. Dengan kembalinya Negara Khilafah Islam apa yang disebut sistem pertahanan misil oleh NATO dengan kepemimpinan Amerika dan strategi melawan-balik oleh Rusia atau bahkan hingga jarak tertentu oleh China melalui Shanghai Cooperation Organization (SCO) – Organisasi Kerjasama Shanghai akan tidak mendapat tempat.
Oleh karena itu Pertempuran Eurasia akan diakhiri dengan memberdayakan pengaruh atas perekonomian Rusia dan membangun kendali atas Laut Kaspia di mana tanah-tanah Islam seperti Kazakhstan, Turkmenistan, Azerbaijan, dan Iran bisa mengekang Rusia. Rusia maka akan memerlukan Selat Bosphorus untuk menghubungkan dirinya sendiri dengan Eropa barat-daya yang merupakan salah satu garis hidup penting ekonomi Rusia. Selain itu Cina akan memerlukan minyak dari Timur Tengah. Oleh karenanya pengaruh China di kawasan Asia Tengah bisa dinihilkan. Dalam hal Amerika Serikat, Negara Khilafah Islam akan butuh mengatur negara-negara seperti Georgia, Ukraina, Belarus dan mungkin suatu aliansi strategis dengan Jerman bisa melempar Amerika Serikat kembali ke Laut Hitam juga melemparnya dari Mediterania.
Letak Strategis Selat Gibraltar, Mediterania, Terusan Suez dan Selat Bosphorus - Kekuatan Geostrategi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar